Rabu, 19 November 2025


Senin (29/5/2023) kemarin dilaporkan ada sepuluh orang telah digigit anjing yang terjangkit rabies. Namun Selasa (30/5/2023) hari ini jumlah korban gigitan anjing rabies bertambah menjadi 20 orang.

Kebijakan mengisolasi Desa Fenun untuk mencegah rabies menyebar ke desa-desa lain di sekitarnya.

”Kami sudah blok desa itu sehingga tidak ada lagi hewan (anjing, kera, dan kucing) yang masuk dan keluar,” kata Bupati Egusem Pieter Tahun dikutip dari Antaranews.com, Senin (29/5/2023) malam.

Dikatakan jika peristiwa gigitan anjing rabies itu mulai terjadi pada pekan lalu. Namun baru ketahuan saat ini usai adanya laporan masuk soal hasil uji lab Balai Besar Veteriner Denpasar Bali.

Saat itu dilaporkan sepuluh orang dilaporkan digigit anjing rabies, dan satu orang meninggal dunia.

Baca: Sikka NTT Ditetapkan KLB Rabies

Dalam proses isolasi ini, semua anjing yang ada di desa itu akan divaksinasi untuk mencegah wabah rabies meluas.
Sementara Kepala Karantina Pertanian Kupang Yulius Umbu mengaku heran rabies bisa muncul di Pulau Timor, khususnya di Desa Fenun. Pasalnya desa itu merupakan pedalaman yang jauh dari perkotaan.”Kami masih mencari tahu dari mana virus itu masuk,” ujarnya.Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) juga tengah mencari tahu asal usul anjing yang terinfeksi rabies di desa itu.”Itu juga yang menjadi pertanyaan kami, dari mana asal anjing yang terpapar rabies itu, virusnya dari mana kok bisa masuk sampai ke desa di bagian pedalaman,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS drh Dianar AS Ati.Baca: Mengenal Penyakit Rabies, Ini Gejala dan Pengobatannya yang Penting DiketahuiMenurut Dianar harusnya ada anjing atau kucing satupun kera yang berasal dari daerah terpapar yang masuk ke wilayah kabupaten TTS, kemudian menggigit salah satu anjing di desa Fenun sehingga terinfeksi.”Di pulau Timor ini selama ini tidak pernah ada kasus rabies, sehingga ini merupakan kasus pertama di pulau Timor,” terangnya.

Baca Juga

Komentar