20 Orang di NTT Digigit Anjing Rabies, Satu Meninggal
Ali Muntoha
Selasa, 30 Mei 2023 15:23:01
Korban meninggal dunia dalam beberapa hari usai digigit anjing yang terinfeksi
rabies.
Jumlah korban gigitan anjing rabies itu merupakan hasil pendataan terbaru yang disampaikan Kapolsek Amanatun Selatan Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana, Selasa (30/5/2023) dilansir dari
Antaranews.com.
”Jumlahnya setelah di-
update ada 20 orang yang terinfeksi,” katanya.
Ia mengatakan, korban gigitan anjing rabies yang meninggal berusia 45 tahun. Korban sempat menjalani perawatan intensif, namun tidak tertolong.
Dijelaskan korban digigita njing rabies di depan rumahnya pada 21 Mei sekitar pukul 24.00 WITA.
Usai digigit, korban mengalami rasa sakit dan badan terasa panas hingga beberapa hari.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis 25 Mei 2023 sekitar pukul 24.00 WITA.
Baca: Rabies Menyebar, Satu Desa di NTT DiisolasiAkibat menyebarnya kasus rabies ini, Desa Denin pun diisolasi agar penyakit itu tak menyebar.
Aparat terkait juga langsung melakukan vaksinasi rabies kepada korban-korban yang terkena gigitan anjing.”Kami imbau kepada masyarakat yang memiliki ternak berupa anjing dan kucing untuk diikat atau dikandangkan," ujar Dewa Gede Putra.Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki anjing dan kucing yang agresif agar dimusnahkan dan dikubur.Sementara pemerintah daerah setempat masih meneliti dari mana masuknya virus rabies di Pulau Timor tersebut.
Baca: Sikka NTT Ditetapkan KLB Rabies”Itu juga yang menjadi pertanyaan kami, dari mana asal anjing yang terpapar rabies itu, virusnya dari mana kok bisa masuk sampai ke desa di bagian pedalaman,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS drh Dianar AS Ati.Menurut Dianar harusnya ada anjing atau kucing satupun kera yang berasal dari daerah terpapar yang masuk ke wilayah kabupaten TTS, kemudian menggigit salah satu anjing di desa Fenun sehingga terinfeksi.”Di pulau Timor ini selama ini tidak pernah ada kasus rabies, sehingga ini merupakan kasus pertama di pulau Timor,” terangnya.
Baca: Mengenal Penyakit Rabies, Ini Gejala dan Pengobatannya yang Penting Diketahui
Murianews, Kupang – Wabah rabies di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memakan korban jiwa. Sebanyak 20 orang dilaporkan digigit anjing rabies, dan satu di antaranya meninggal dunia.
Korban meninggal dunia dalam beberapa hari usai digigit anjing yang terinfeksi
rabies.
Jumlah korban gigitan anjing rabies itu merupakan hasil pendataan terbaru yang disampaikan Kapolsek Amanatun Selatan Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana, Selasa (30/5/2023) dilansir dari
Antaranews.com.
”Jumlahnya setelah di-
update ada 20 orang yang terinfeksi,” katanya.
Ia mengatakan, korban gigitan anjing rabies yang meninggal berusia 45 tahun. Korban sempat menjalani perawatan intensif, namun tidak tertolong.
Dijelaskan korban digigita njing rabies di depan rumahnya pada 21 Mei sekitar pukul 24.00 WITA.
Usai digigit, korban mengalami rasa sakit dan badan terasa panas hingga beberapa hari.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis 25 Mei 2023 sekitar pukul 24.00 WITA.
Baca: Rabies Menyebar, Satu Desa di NTT Diisolasi
Akibat menyebarnya kasus rabies ini, Desa Denin pun diisolasi agar penyakit itu tak menyebar.
Aparat terkait juga langsung melakukan vaksinasi rabies kepada korban-korban yang terkena gigitan anjing.
”Kami imbau kepada masyarakat yang memiliki ternak berupa anjing dan kucing untuk diikat atau dikandangkan," ujar Dewa Gede Putra.
Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki anjing dan kucing yang agresif agar dimusnahkan dan dikubur.
Sementara pemerintah daerah setempat masih meneliti dari mana masuknya virus rabies di Pulau Timor tersebut.
Baca: Sikka NTT Ditetapkan KLB Rabies
”Itu juga yang menjadi pertanyaan kami, dari mana asal anjing yang terpapar rabies itu, virusnya dari mana kok bisa masuk sampai ke desa di bagian pedalaman,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS drh Dianar AS Ati.
Menurut Dianar harusnya ada anjing atau kucing satupun kera yang berasal dari daerah terpapar yang masuk ke wilayah kabupaten TTS, kemudian menggigit salah satu anjing di desa Fenun sehingga terinfeksi.
”Di pulau Timor ini selama ini tidak pernah ada kasus rabies, sehingga ini merupakan kasus pertama di pulau Timor,” terangnya.
Baca: Mengenal Penyakit Rabies, Ini Gejala dan Pengobatannya yang Penting Diketahui