Kamis, 20 November 2025


Pihak Nasdem membantah adanya isu tersebut. Bahkan Nasdem menyiapkan langkah hukum jika isu tersebut tidak terbukti.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Jawa Barat Rajiv menegaskan jika tidak ada mahar dan jual beli nomor urut di Nasdem.

”NasDem dengan tegas membantah adanya politik mahar dan jual beli nomor urut di Jawa Barat termasuk di Indramayu," kata Rajiv dalam keterangannya dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (13/6/2023).

Ia mendesak Ketua DPD Nasdem Indramayu Husen Ibrahim membuktikan tuduhannya terkait mahar Rp 3,5 miliar untuk penentuan nomor urut. Jika tidak bisa membuktikan, pihaknya akan menempuh jalur hukum.

”Kita berikan waktu 1x24 jam. Jika Husen Ibrahim tidak dapat membuktikannya, maka akan dilaporkan secara hukum atas tuduhannya," ungkap Rajiv.

Rajiv menganggap, tudingan dari Husein telah mencemarkan nama baik Partai Nasdem dan juga pengurus DPW Partai Nasdem.

Baca: Ratusan Kader Nasdem Indramayu Mundur Berjemaah, Diduga karena Mahar Caleg

Meski demikian, jika tuduhan itu bisa dibuktikan Nasdem akan memberikan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang meminta mahar

”Kalau memang terjadi hal tersebut, Nasdem tentu akan memecat dan memproses kader yang melakukannya," tegas Rajiv.Sebelumnya diberitakan, ratusan kader dan pengurus DPD Partai Nasdem Indramayu, Jawa Barat mundur berjemaah. Diduga ini dipicu adanya permintaan mahar yang mencapai miliaran bagi caleg untuk mendapatkan nomor urut 1.Baca: Johnny G Plate Ditetapkan Tersangka, Nasdem Legowo Menterinya DireshuffleAksi mundur berjemaah ini terjadi pada Minggu (11/6/2023). Usai mundur beramai-ramai, para kader Nasdem ini pun pindah ke Partai Perindo.Ketua DPD Partai Nasdem Indramayu Husen Ibrahim dikutip dari Sindonews.com pada Selasa (13/6/2023) mengatakan, ada 120 kader Partai Nasdem yang menyatakan mundur.Hal ini dipicu dengan kekecewaan kader karena Ketua DPD Partai Nasdem Indramayu tidak mendapat nomor 1 dalam Pileg 2024.Disebutkan jika ia dijanjikan mendapat nomor urut 1 sebagai bakal caleg DPR RI dapil 8 Jabar. Namun kabarnya ia mendapatkan nomor urut delapan.”Kami menagih janji ketua DPW Nasdem, kami dijanjikan nomor urut 1. Namun sampai sekarang tidak jadi kenyataan. Informasi A1 yang kami terima, kami diposisikan di nomor 3," kata HY Husen Ibrahim.Ia mengaku sempat mempertanyakan info tersebut ke DPW Partai Nasdem Jabar. Saat itu menurutnya, ia bisa pindah ke nomor urut 2 namun harus membayar mahar Rp 3,5 miliar.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler