Sri Mulyani Akan Kucuri Modal Rp 42,8 Triliun ke Lima BUMN
Ali Muntoha
Selasa, 12 September 2023 21:35:00
Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan memberikan tambahan penyertaan modal negara (PMN) ke lima badan usaha milik negara (BUM) pada tahun 2023 ini. Total anggaran yang akan dikucurkan mencapai Rp 42,8 triliun.
Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI Selasa (12/9/23). Lima BUMN yang akan dikucuri modal yakni PT Hutama Karya yang akan mendapatkan modal paling besar Rp 28,84 triliun.
Kemudian PT PLN Rp 10 Triliun, PT Sarana Multigriya Finansial Rp 1,53 triliun, PT Len Industri Rp 1,75 triliun, dan Perum LPPNPI/Airnav Indonesia Rp 659,19 miliar.
Sri Mulyani menyampaikan, Hutama Karya mendapatkan tambahan modal paling banyak untuk menyelesaikan sejumlah proyek tol.
”PMN ini sekarang dikaitkan dengan kontrak bagi BUMN Hutama Karya menyelesaikan jalan tol Sumatera tahap 1 dan tahap 2 untuk ruas Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru," ujar Sri Mulyani dikutip Murianews.com dari Kemenkeu.
Selain itu, pada tahun 2024 mendatang, pemerintah juga akan kembali menggelontorkan tambahan modal untuk sejumlah BUMN. Ada tiga BUMN penerima PMN yang akan dicairkan di awal triwulan I 2024 dan nantinya akan masuk dalam RUU APBN tahun 2024.
Ia menyebut, pencairan PMN di awal tahun dilakukan untuk menjaga kesehatan ketiga BUMN tersebut.
Tiga BUMN tersebut di antaranya kembaki Hutama Karya yang mendapatkan modal sebesar Rp 18,6 triliun. Menkeu mengungkapkan PMN ini diberikan karena Hutama Karya menjadi BUMN utama penyelesaian jalan tol Sumatera tahap 1 dan proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan tol Kayuagung-Palembang-Betung.
"Kita harapkan dengan PMN yang dikaitkan dengan kemajuan proyek, akan makin akuntabal sehingga tidak memasukkan PMN namun kemudian dia masuk di neraca tanpa ada kaitannya dengan proyek mana yang harus diselesaikan," tegas sang Bendahara Negara.
Kemudian PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia juga mendapatkan PMN sebesar Rp 3,556 triliun dalam rangka penguatan IFG Life dan penyelesaian pengalihan dari polis-polis yang sudah direstrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya.
Selain itu, usulan PMN 2024 diberikan kepada PT Wijaya karya sebesar Rp 6 triliun dalam rangka penguatan struktur modal untuk mendanai proyek PSN yang sedang dikerjakan.
”Jadi walaupun melakukan PMN tetap ada ear mark-nya untuk proyek apa, tidak masuk di dalam neraca apalagi kalau BUMN ini sekarang masih di dalam proses restrukturisasi sehingga make sure bahwa PMN tidak hilang atau terdilusi dengan berbagai masalah keuangan dari BUMN tersebut," jelasnya.



