PDIP Larang Kader dan Relawan Ganjar Demo di MK, Singgung Karma
Ali Muntoha
Senin, 16 Oktober 2023 11:49:00
Murianews, Jakarta – PDIP melarang para kader, simpatisan hingga relawan pendung bakal capres Ganjar Pranowo melakukan aksi demo di Mahkamah Konstitusi (MK) Senin (16/10/2023) hari ini. Saat ini MK tengah membacakan putusan terkait uji materi tentang batas usia capres dan cawapres.
Seruan ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Hal ini seiring indikasi menguatnya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka yang diisukan akan menjadi cawapres Prabowo.
”Partai mencermati adanya ribuan pengamanan gabungan Polri dan TNI akan dikerahkan untuk mengamankan MK. Pengamanan yang berlebihan seharusnya tidak diperlukan selama konstitusi benar-benar ditegakkan dan tidak ada vested interest (kepentingan pribadi), serta sikap kenegarawanan dikedepankan," kata Hasto dalam keterangannya dikutip dari Republika.
Menurut Hasto, larangan untuk demonstrasi tersebut penting disampaikan, karena bangsa Indonesia diajarkan falsafah “baik akan terbukti dan buruk akan nampak dengan sendirinya”.
Menurut dia, politik harus bersandarkan pada kepentingan bangsa dan bukan kepentingan individu, keluarga, atau golongan. Ia meminta masyarakat untuk mencermati keputusan yang akan dikeluarkan MK.
”Ketika etika politik, norma kebenaran, dan kebaikan bagi kepentingan umum dilanggar; maka akan menjadi perbincangan rakyat dan tercipta suatu moral force. Jadi, ngapain didemo? Cermati saja keputusannya yang sudah diambil," jelasnya.
Apabila prinsip hakim MK digadaikan untuk kepentingan lain, kata Hasto, maka akan ada karma politik. MK bisa saja kehilangan legitimasi dan ujung-ujungnya rakyat akan melakukan koreksi.
Kendati demikian, dia meyakini para hakim MK bakal menjaga integritas mereka dan tidak akan menambahkan materi muatan baru pada UU Pemilu. Dengan kata lain, MK akan menolak permohonan karena fungsi legislasi merupakan hak DPR bersama Pemerintah.
”Konstitusi itu juga punya roh, punya tujuan mulia bagi tata pemerintahan negara. Karena itulah akan berimplikasi serius, bahkan ada karma pada politik sekiranya dilanggar. Jadi, daripada demonstrasi, lebih baik kita membatinkan suatu keyakinan bahwa siapa menabur angin, akan menuai badai," ujar Hasto.



