Murianews, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyiapkan ratusan ribu anggota Barisan Serbaguna Ansor (Banser) untuk ikut mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Menag Yaqut menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan ormas Banser untuk menyiapkan 200 ribu anggotanya guna membantu pengamanan Natal.
Jumlah 200 ribu anggota Banser yang disiapkan ini sama seperti tahun sebelumnya. Ia menyebut jika Banser selalu siap dilibatkan dalam pengamanan hari-hari besar keagamaan.
”Ormas Banser menyiapkan 200 ribu anggota seperti tahun lalu, setiap saat bila TNI/Polri membutuhkan bantuan. Ini tradisi Banser di setiap perayaan hari besar agama-agama selalu terlibat dalam pengamanan," ujar Menag Yaqut dikutip Murianews.com dari laman Kemenag pada Jumat (8/12/2023).
Ia menjelaskan jika pemerintah akan merayakan Natal Nasional pada 27 Desember 2023 di Surabaya. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi ditunjuk menjadi Ketua Umum Natal Nasional tahun ini.
”Kenapa Surabaya dipilih, salah satu keinginannya bahwa Natal tidak semata milik umat Kristiani, tapi seluruh agama terutama bangsa Indonesia. Natal harus dirayakan bersama dengan bahagia, agar Natal bisa mencerminkan kebersamaan bangsa Indonesia," ujar Menag.
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh agama. Di antaranya mengimbau agar khotbah dan ceramah-ceramah yang disampaikan tokoh agama lebih bersifat moderat, memberikan pemahaman dan penguatan keberagaman umat.
Pihaknya juga telah menyiapkan materi khotbah terkait yang bersifat moderat dan didistribusikan ke masjid-masjid di Indonesia.
”Naskah-naskah khotbah sepanjang Desember ini disampaikan di masjid dan dikoordinasi oleh Kemenag di antaranya melalui Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang dibentuk Kemenag yang beranggotakan kurang lebih 104 ribu, sudah kita berikan materi khotbah yang sifatnya moderat," jelas Menag.
Dalam materi khotbah itu diharapkan setiap masjid menyampaikan tentang kebaikan, toleransi kepada umat.
“Harapan kami, pihak keamanan untuk menjaga stabilitas sosial antarumat beragama," sambungnya.



