Rabu, 19 November 2025

Murianews, Batam – Badan Keamaan Laut atau Bakamla RI menjajal senjata baru berupa meriam dengan kaliber 30 mm SMASH 30 MM. Meriam baru keluaran dari dari Aselsan-Turki itu ditempatkan di kapal patroli milik Bakamla.

Uji coba tembak ini dilakukan di Pulau Petong, Batam, pada Minggu (24/12/2023). Kepala Biro Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bakamla RI Laksma Bakamla Rudi Parulian Simorangkir mengatakan, senajata ini digunakan untuk menjaga kemanan laut Indonesia saat melakukan patroli.

”Senjata ini nantinya berfungsi untuk keamanan diri anggota Bakamla RI dalam menjaga laut Indonesia pada saat melakukan patroli," katanya dikutip Murianews.com dari laman TNI pada Senin (25/12/2023).

Sebelum melakukan uji fungsi senjata, terlebih dahulu para personel Bakamla RI dibekali pelatihan oleh tenaga ahli serta Dansatgas Kolonel Bakamla Davit Hastiadi untuk menggunakan senjata yang berasal dari Aselsan Turki tersebut.

Dalam uji tembak meriam 30 mm itu, Bakamla RI menerjunkan empat kapal patroli. Yakni KN Bintang Laut-401, KN Ular Laut-405, KN Singa Laut-402, serta KN Belut Laut-406.

Keempat kapal tersebut melakukan uji fungsi tembak sasaran dengan jarak 400 meter hingga 1.500 meter.

Kemampuan Meriam SMASH 30 MM

Di dunia militer senjata meriam dengan kaliber 30 mm cukup banyak digunakan sebagai persenjata dalam kapal perang. Aselsan, manufaktur persenjataan dari Turki memperkenalkan SMASH 30 mm pada Indo Defence 2018 lalu.

Dikutip dari Indomileter, SMASH merupakan modul sistem senjata Remote Control Weapon System (RCWS) dengan kanon 30 mm. Inti dari sistem SMASH adalah kanon MK44 Bushmaster buatan US Northrop Grumman, Armament Systems (d/h ATK Armament Systems).

Konfigurasi SMASH 30 MM terdiri beragam sensor yang dikendalikan secara remote dan terintegrasi. Seperti sensor elektro-optik internal untuk pengoperasian otonom dan operasi siang serta malam hari.

Selain itu ada kubah senjata yang sudah mengadopsi stabilized turret dan automatic target tracking. Kubah senajata ini mempunyai fungsi detect, track and fire on the move. Kesemuanya diracik dalam sistem ballistic computation.

”Kubah yang dilengkapi stabilization feature menjamin penembakan dapat dilakukan pada sasaran yang bergerak, dan tentunya pada saat laut bergelombang. Kendali SMASH juga dilakukan secara remote dari anjungan atau Pusat Informasi Tempur,” tulis Indomiliter.

Kubah SMASH dapat berputar 360 derajat. Sementara laras meriam bisa bergerak mulai dari -15 sampai 60 derajat, dengan kecepatan gerak laras 60 derajat per detik.

SMASH 30 MM diklaim dapat menembakkan 200 peluru dalam satu menit.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler