Awas! BPOM Masih Temukan Makanan Berbahaya di Sini
Anggara Jiwandhana
Kamis, 10 Februari 2022 18:02:50
MURIANEWS, Kudus – Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) menyebut masih banyak temuan makanan yang mengandung zat berbahaya di sejumlah tempat penjualan, salah satunya di pasar tradisional.
Itu dikatakan Kepala Balai Besar POM Semarang Sandra MP Linthin saat berkunjung ke Kabupaten
Kudus, Kamis (10/2/2022). Sandra menyebut, timnya kerap menjumpai adanya makanan mengandung zat berbahaya yang dijual di pasar tradisional.
“Lebih banyak di pasar tradisional, kalau di pasar-pasar modern kami kira tidak,” kata dia.
Baca juga: 30 Sekolah di Kudus Bakal Diawasi BPOM, Ada Apa?Adapun sejumlah zat berbahaya yang kerap kali ditemukan pada makanan di pasar adalah seperti pewarna pakaian, formalin, hingga borax.
“Karena itulah kami akan melakukan pengawasan pada pasar-pasar di Jawa Tengah. Tahun ini ada lima kabupaten yang menjadi fokus kami, salah satunya Kabupaten Kudus,” imbuhnya.
Sistem dari pengawasan itu, lanjut Sandra, pemerintah daerah akan mengajukan satu pasar yang akan diawasi oleh BPOM. Setelahnya, pihak BPOM akan menurunkan petugas untuk mengintervensi keamanan pangannya.
Selain itu, BPOM juga memberikan pelatihan pada petugas pasar. Terutaman terkait ilmu yang berhubungan dengan keselamatan pangan.
Selain itu, BPOM juga memberikan pelatihan pada petugas pasar. Terutaman terkait ilmu yang berhubungan dengan keselamatan pangan.“Ini bertujuan untuk menyehatkan masyarakat dan mengurangi peredaran makanan dengan zat berbahaya,” lanjutnya.Selain pasar, sebanyak 30 sekolah di Kabupaten Kudus yang juga bakal diawasi secara ketat BPOM Jawa Tengah. Adapun, sekolah yang diawasi terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA).Di sektor itu, BPOM akan memantau peredaran jajanan anak sekolah baik di dalam kantin sekolah maupun luar sekolah. Hal tersebut dikarenakan masih sering ditemukannya jajanan dengan kandungan makanan yang berbahaya.“Karena makanan dengan bahan berbahaya ini tidak langsung berdampak ke tubuh, tapi dampak panjangnya bagi kesehatan ini yang harus diwaspadai,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli FahmiKepala Balai Besar POM Semarang Sandra MP Linthin (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_271487" align="alignleft" width="1280"]

Kepala Balai Besar POM Semarang Sandra MP Linthin. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) menyebut masih banyak temuan makanan yang mengandung zat berbahaya di sejumlah tempat penjualan, salah satunya di pasar tradisional.
Itu dikatakan Kepala Balai Besar POM Semarang Sandra MP Linthin saat berkunjung ke Kabupaten
Kudus, Kamis (10/2/2022). Sandra menyebut, timnya kerap menjumpai adanya makanan mengandung zat berbahaya yang dijual di pasar tradisional.
“Lebih banyak di pasar tradisional, kalau di pasar-pasar modern kami kira tidak,” kata dia.
Baca juga: 30 Sekolah di Kudus Bakal Diawasi BPOM, Ada Apa?
Adapun sejumlah zat berbahaya yang kerap kali ditemukan pada makanan di pasar adalah seperti pewarna pakaian, formalin, hingga borax.
“Karena itulah kami akan melakukan pengawasan pada pasar-pasar di Jawa Tengah. Tahun ini ada lima kabupaten yang menjadi fokus kami, salah satunya Kabupaten Kudus,” imbuhnya.
Sistem dari pengawasan itu, lanjut Sandra, pemerintah daerah akan mengajukan satu pasar yang akan diawasi oleh BPOM. Setelahnya, pihak BPOM akan menurunkan petugas untuk mengintervensi keamanan pangannya.
Selain itu, BPOM juga memberikan pelatihan pada petugas pasar. Terutaman terkait ilmu yang berhubungan dengan keselamatan pangan.
“Ini bertujuan untuk menyehatkan masyarakat dan mengurangi peredaran makanan dengan zat berbahaya,” lanjutnya.
Selain pasar, sebanyak 30 sekolah di Kabupaten Kudus yang juga bakal diawasi secara ketat BPOM Jawa Tengah. Adapun, sekolah yang diawasi terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA).
Di sektor itu, BPOM akan memantau peredaran jajanan anak sekolah baik di dalam kantin sekolah maupun luar sekolah. Hal tersebut dikarenakan masih sering ditemukannya jajanan dengan kandungan makanan yang berbahaya.
“Karena makanan dengan bahan berbahaya ini tidak langsung berdampak ke tubuh, tapi dampak panjangnya bagi kesehatan ini yang harus diwaspadai,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi
Kepala Balai Besar POM Semarang Sandra MP Linthin (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)