Murianews, Kudus – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, mendorong pihak yayasan untuk segera menyelesaikan kasus dugaan intimidasi salah satu mahasiswanya dengan tuntas.

Ketua IKA UMK Kudus Mawar Anggraeni Hartopo mengatakan, kasus seperti itu seharusnya tidak boleh terjadi di kalangan akademik. Mengingat, dosen seharusnya menjadi panutan untuk para mahasiswanya.

”Mereka juga harus bisa merangkul dan mengayomi para mahasiswa. Karena sama seperti guru, dosen di kampus kan juga sebagai seorang orang tua,” ucapnya, Sabtu (3/6/2023).

Baca: Wisudawati yang Diduga Diintimidasi WR 1 UMK Kudus Biayai Kuliah Sendiri Hingga Raih Cumlaude

Ia mengaku, ikatan alumni sendiri memang tidak bisa mengintervensi pihak yayasan secara lebih jauh. Namun pihaknya akan mencoba merangkul para mahasiswa agar tidak merasa sendirian hingga menimbulkan rasa trauma.

”Dari kami sangat ingin merangkul para mahasiswa, karena kita tahu kalau saat ini sedang panas ya, jadi kami sebagai alumni kami menjalankan peran kami pada para mahasiswa,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wisudawati UMK diduga mendapat perlakuan tak mengenakkan dari Wakil Rektor 1 kampus setempat.

Kasus itu terungkap saat video curhatannya viral di media sosial. Diketahui, wisudawati tersebut adalah Annisya’ Qona’ah.

Ia merupakan wisudawati dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perempuan 23 tahun itu meraih cumlaude atau lulusan terbaik dari prodi PGSD dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 saat diwisuda Selasa (30/5/2023) lalu.

Baca: WR 1 Diduga Intimidasi Wisudawan Terbaik, Akun UMK Kudus Diserang Netizen

Ia pun menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun. Bahkan, Annisya’ membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja sebagai karyawan di sebuah butik dan membuka les untuk anak SD. Itu dia lakoni lantaran ia merupakan seorang yatim piatu.

 

Editor: Cholis Anwar