Warga Rusunawa Kudus Masih Simpan Memori Ngeri saat Pandemi

Murianews, Kudus – Tepat di bulan Juni di tahun 2021, Covid-19 varian Delta meluas di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Saat itu ada sebanyak 28 spesimen pasien yang dinyatakan positif tertular varian Delta. Setelah ditemukan spesimen ini untuk pertama kali di Indonesia, pemerintah pusat dari berbagai institusi akhirnya turun langsung ke Kudus. Kementerian Kesehatan hingga Mabes Polri menjajaki Kudus dan membuat kebijakan-kebijakan untuk meredam laju penularan yang tembus seribuan orang. Pendirian lokasi isolasi terpusat pun dilakukan. Mulai dari bekas mes Akademi Kebidanan RSUD Kudus hingga Rusunawa Twin Block (TB) 4 di Bakalankrapyak, Kaliwungu.  Setiap hari pula, aktivitas ”pergantian pasien” mengiringi aktifitas di dua lokasi ini. Baca: Rusunawa Kudus Banyak yang Kosong, Ini Syarat dan Harga Sewanya Kini setelah dua tahun hal tersebut berlalu dan status pandemi dicabut pemerintah, sejumlah warga yang tinggal di seputaran TB 4 rusunawa Bakalankrapayak masih menyimpan sejumlah memori buruk. Soal betapa ngerinya pandemi Covid-19 Delta menyibukkan masyarakat untuk melindungi diri dan keluarga dari paparan virus ini. Satu di antaranya adalah Susanto. Dia merupakan penghuni TB 1 yang tak jauh dengan lokasi isoter TB 4. Dia masih ingat betul bagaimana banyak orang dibawa ke sana. Ada yang diantar dengan layak, yakni menggunakan ambulans, hingga yang diantarkan seadanya dengan mobil patroli bak terbuka. Banyak tenaga kesehatan ber-APD lengkap wira-wiri kawasan tersebut. Pun juga ambulans-ambulans yang silih berganti angkut-antar pasien. Ada ambulans yang mengantarkan mereka kembali pulang bertemu keluarga, ada pula yang mengantarkan pasien ke peristirahatan terakhirnya. ”Benar-benar takut, ini penyakit apa kok sampai seperti itu, awalnya kan tidak separah itu. Bahkan untuk napas tanpa masker di dalam ruangan sempat takut,” katanya Kamis (22/6/2023). Dia yang saat itu tinggal bersama anak dan istrinya itu pun harus mengungsikan diri ketika varian delta sedang ganas-ganasnya. ”Sempat mengungsi sebenarnya itu, namun karena kerja saya akhirnya pulang lagi (ke rusunawa),” ujarnya. Baca: Status Pandemi Dicabut, Pemkab Kudus Pertahankan Isoter Covid-19 Kini, setelah dua tahun berlalu dan status pandemi Covid-19 dicabut oleh pemerintah, dia pun berharap semuanya sudah benar-benar selesai. Tidak ada lagi hal-hal yang mengerikan yang terjadi di lingkungan tinggalnya sama seperti dua tahun lalu. ”Harapannya begitu, sudah cukup itu dari 2020 sampai 2022 saja, semoga semuanya sehat,” tukasnya.   Editor: Cholis Anwar