Nikmatnya Bubur Asyura, Penganan Khas Buka Luwur Sunan Kudus
Anggara Jiwandhana
Kamis, 27 Juli 2023 12:41:00
Murianews, Kudus – Nama penganan ini adalah Bubur Asyura. Bubur ini hanya bisa dijumpai dan dicicipi saat perayaan Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus pada bulan Muharram dalam kalender Islam di tiap tahunnya.
Bahan dari bubur asyura bisa dibilang sangat beragam dengan beras sebagai bahan baku utamanya. Beras tersebut kemudian ditambah bahan lain seperti kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai, dan kacang hijau. Ada juga singkong, ketela rambat, hingga jagung dan pisang.
Untuk bahan-bahan penyedapnya, ada daun pandan, sere, kayu manis dan garam. Tak lupa, ada bumbu gulai dan biji kelapa yang membuat bubur jadi gurih. Bahan-bahan tersebut, kemudian dimasak secara berurutan.
Setelah matang, bubur akan diletakkan di dua wadah berbeda bentuk, yakni takir atau model pincuk dan Samir atau model piring dari daun pisang.
Kemudian diberi sembilan macam taburan yang berbeda di atas buburnya.Mulai dari tahu, tempe, ikan teri, udang, telur, srundeng, jeruk bali, kecambah, dan irisan cabai.
Bubur dengan aneka kudapan itupun sudah jadi. Namun sayangnya, bubur ini hanya dibagikan kepada masyarakat di seputaran Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus saja.
Humas Panitia Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus Muhammad Kharis menuturkan, pembutan sekaligus pembagian bubur Asyuro memang menjadi salah satu tradisi yang dipertahankan dalam peringatan Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus.
”Hari ini jadi sekitar 1.050 samir, nah ini langsung kami bagikan pada masyarakat kiai dan juga untuk kegiatan berjanji malam nanti,” ucapnya di sela pembuatan.
Kharis menambahkan, makna dari adanya bubur asyura sendiri adalah untuk mengenang selamatan Nabi Nuh beserta umatnya yang selamat dari banjir banjang pada saat itu.
Di mana Nabi Nuh mengutus sahabat-sahabatnya untuk memasak bahan-bahan makanan yang ada. Kemudian jadilah sebuah bubur.
”Ini dari para sesepuh itu adalah untuk mengingat peristiwa tersebut, sampai sekarang di masyarakat Kudus khususnya di seputaran Menara Kudus terus menjalankan tradisi ini dari waktu ke waktu,” tandasnya.
Editor: Cholis Anwar



