Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Nasi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus mulai dimasak, Kamis (27/7/2023) dini hari tadi. Tak tanggung-tanggung, ada sebanyak 630 perewang yang terlibat di proses memasak ini.

Sebagian besar perewang laki-laki, bertugas menanak nasi dan mengolah daging hewan shodaqoh yang mana prosesnya sudah dilakukan sejak Kamis dini hari tadi.

Sementara perewang peremepuan akan bertugas untuk membungkus olahan nasi tersebut dengan daun jati siang nanti dan akan dibagikan, Jumat (28/7/2023) besok.

”Pada tahun ini jumlahnya bertambah dari tahun kemarin karena ada sebanyak 20 dandang yang kami gunakan, per dandanganya dia bisa memasak hingga 91 kilo beras. Nanti akan dimasak sebanyak lima kali angkatan,” ucap Humas Panitia Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus Muhammad Kharis, Kamis.

Sementara untuk lauknya, akan dimasakkan dari daging hewan shodaqoh. Adapun jumlahnya adalah sebanyak 17 ekor kerbau dan 69 ekor kambing.

”Saat ini juga tengah dalam proses memasak,” sambungnya.

Pada tahun ini sendiri, imbuh Kharis, pihak yayasan kembali membuka antrean bagi masyarakat umum. Mereka bisa mendapatkan nasi uyah asem khas Buka Luwur Masjid Menara dan Makan Sunan Kudus mulai pukul 05.00 WIB, besok pagi.

”Kami juga melibatkan para pemangku punden dan belik yang ada di Kudus yang tersebar di sembilan kecamatan di Kudus,” ungkapnya.

Pada hari ini pula, proses memasak Bubur Asyura juga ikut dilakukan. Bubur ini hanya bisa dijumpai dan dicicipi saat perayaan Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus pada bulan Muharram di tiap tahunnya.

Bahan dari bubur asyura bisa dibilang sangat beragam dengan beras sebagai bahan baku utamanya. Beras tersebut kemudian ditambah bahan lain seperti kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai, dan kacang hijau. Ada juga singkong, ketela rambat, hingga jagung dan pisang.

Untuk bahan-bahan penyedapnya, ada daun pandan, sere, kayu manis dan garam. Tak lupa, ada bumbu gulai dan biji kelapa yang membuat bubur jadi gurih. Bahan-bahan tersebut, kemudian dimasak secara berurutan.

Kemudian diberi sembilan macam taburan yang berbeda di atas buburnya.Mulai dari tahu, tempe, ikan teri, udang, telur, srundeng, jeruk bali, kecambah, dan irisan cabai. Bubur dengan aneka kudapan itupun sudah jadi. Namun sayangnya, bubur ini hanya dibagikan kepada masyarakat di seputaran Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus saja.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler