Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, akan mengelola tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo, Jekulo, Kudus, dengang pendekatan teknologi. Sementara untuk perluasan lahan buangan, akan menjadi opsi alternatif.

Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sudah saatnya Kabupaten Kudus, mengambil langkah maju untuk pengelolaan sampahnya. Yakni dengan menghadirkan mesin pengolah sampah di tempat buangan tersebut.

Apalagi, sambung Bergas, beberapa perusahaan di Kudus bisa menyokong pengelolaan sampah dengan menggunakan teknologi.

”Kami sepakat jika pengelolaannya nanti akan menggunakan pendekatan teknologi, perusahaan-perusahaan di Kudus kan juga ada yang support, kenapa tidak dicoba saja karena di beberapa daerah juga berhasil, kenapa tidak dicontoh,” ucap Bergas Selasa (24/10/2023).

Meski demikian, Bergas tidak akan mengesampingkan opsi untuk perluasan lahan tempat buangan tersebut.

”Kami tidak mengatakan iya dan tidak, itu akan jadi opsi lain atau alternatifnya. Namun yang terpenting akan kami gunakan pendekatan teknologi terlebih dahulu,” pungkasnya.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kian hari makin mirip perbukitan dengan sampah di atasnya.

Tumpukan sampah bercampur tanah, bahkan sudah menggerus area Taman TPA Tanjungrejo yang dulu sempat menjadi area rindang di kawasan tersebut.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, saat ini, memang masih menggunakan metode controlled landfill. Adapun caranya adalah dengan menimbun sampah dengan lapisan tanah urug. Sehingga wajar kemudian jika sedikit demi sedikit membentuk bukit.

Ketinggian urugan tanah Di TPA Tanjungrejo, per Selasa (24/10/2023) hari ini sendiri pun diperkirakan telah mencapai belasan meter. Truk pengangkut sampah dan kendaraan pengangkut lainnya harus menyusuri jalan tanjakan dari urugan pasir untuk akhirnya membuang sampahnya di bagian atas.

Di bagian atas itulah terdapat dua alat berat untuk menata sampah-sampah yang baru masuk.

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler