Menjaga Napas Panjang Ekosistem Muria
Anggara Jiwandhana
Kamis, 30 November 2023 15:55:00
Murianews, Kudus – Pegungungan Muria yang melintang di tiga kabupaten yakni Kudus, Pati dan Jepara di Jawa Tengah (Jateng), menjadi satu dari sekian banyaknya rumah flora dan fauna endemik Indonesia. Napas panjang ekosistem Muria pun perlu dijaga kelestariannya agar tak hanya sebatas menjadi legenda.
Itulah yang kini sedang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). Di mana mereka, tak hanya tengah menghijaukan kawasan itu saja dengan ratusan ribu bibit tanaman kuatnya sejak 2006 silam.
Mereka, kini juga tengah melakukan konservasi pada hewan langka, macan tutul Muria di kawasan Pegunungan Muria. Di mana pada data terakhir mereka tahun ini, terdeteksi ada sebanyak 14 ekor macan tutul.
Mereka berhasil tertangkap ratusan kamera trap milik BLDF dan juga milik Perhutani. Kabar baiknya adalah mereka semua bergerak leluasa dengan ketersediaan mangsa yang masih sangat beragam.
Vice President Director Djarum Foundation F.X. Supanji mengungkapkan, pihak BLDF akan terus berkomitmen untuk melakukan konservasi ini. Meski memang, mereka perlu dukungan banyak pihak untuk keberlangsungan hewan langka tersebut.
Panji pun menegaskan Djarum telah menggandeng sejumlah pakar untuk memandu jalannya konservasi ini. Misi pelestarian lingkungan kawasan Muria akan diusung dengan sangat serius. Dengan begitu, hasil yang ingin didapatkan yakni terjaganya k bisa maksimal.
”Kami menggandeng Prof Hendra Gunawan untuk ikut menggali ini, langkah-langkah yang tepat perlu dilakukan,” katanya dalam kegiatan Lokakarya Jurnalisme Lingkungan dan Media Gathering bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Kamis (30/11/2023).
Salah satu cara yang ditawarkan, sambung dia, adalah dengan mengubah status kawasan Muria menjadi Taman Hutan Raya (Tahura). Ketika Muria memiliki status itu, pemantauan dan pengambilan kebijakan akan semakin mudah dan cepat. Namun kembali lagi, BLDF tidak bisa melakukan ini sendirian.
”Meski nanti keluar banyak biaya, semua pihak dari Djarum komitmen untuk menjaga habitat mereka tidak hanya di Muria saja melainkan di semua Jawa. Namun kami juga ingin semua pihak ikut membantu kami dalam melestarikan ini,” pungkasnya.
Sampai saat ini, BLDF memang terus melakukan penghijauan di kawasan Pegunungan Muria. Selain untuk menjaga kelestarian alamnya, juga menjaga keberlangsungan habitat dari para satwa. Termasuk para pemangsa dan mangsa. Dengan begitu, napas panjang ekosistem Muria bisa terus terjaga.
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Kudus – Pegungungan Muria yang melintang di tiga kabupaten yakni Kudus, Pati dan Jepara di Jawa Tengah (Jateng), menjadi satu dari sekian banyaknya rumah flora dan fauna endemik Indonesia. Napas panjang ekosistem Muria pun perlu dijaga kelestariannya agar tak hanya sebatas menjadi legenda.
Itulah yang kini sedang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). Di mana mereka, tak hanya tengah menghijaukan kawasan itu saja dengan ratusan ribu bibit tanaman kuatnya sejak 2006 silam.
Mereka, kini juga tengah melakukan konservasi pada hewan langka, macan tutul Muria di kawasan Pegunungan Muria. Di mana pada data terakhir mereka tahun ini, terdeteksi ada sebanyak 14 ekor macan tutul.
Mereka berhasil tertangkap ratusan kamera trap milik BLDF dan juga milik Perhutani. Kabar baiknya adalah mereka semua bergerak leluasa dengan ketersediaan mangsa yang masih sangat beragam.
Vice President Director Djarum Foundation F.X. Supanji mengungkapkan, pihak BLDF akan terus berkomitmen untuk melakukan konservasi ini. Meski memang, mereka perlu dukungan banyak pihak untuk keberlangsungan hewan langka tersebut.
Panji pun menegaskan Djarum telah menggandeng sejumlah pakar untuk memandu jalannya konservasi ini. Misi pelestarian lingkungan kawasan Muria akan diusung dengan sangat serius. Dengan begitu, hasil yang ingin didapatkan yakni terjaganya k bisa maksimal.
”Kami menggandeng Prof Hendra Gunawan untuk ikut menggali ini, langkah-langkah yang tepat perlu dilakukan,” katanya dalam kegiatan Lokakarya Jurnalisme Lingkungan dan Media Gathering bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Kamis (30/11/2023).
Salah satu cara yang ditawarkan, sambung dia, adalah dengan mengubah status kawasan Muria menjadi Taman Hutan Raya (Tahura). Ketika Muria memiliki status itu, pemantauan dan pengambilan kebijakan akan semakin mudah dan cepat. Namun kembali lagi, BLDF tidak bisa melakukan ini sendirian.
”Meski nanti keluar banyak biaya, semua pihak dari Djarum komitmen untuk menjaga habitat mereka tidak hanya di Muria saja melainkan di semua Jawa. Namun kami juga ingin semua pihak ikut membantu kami dalam melestarikan ini,” pungkasnya.
Sampai saat ini, BLDF memang terus melakukan penghijauan di kawasan Pegunungan Muria. Selain untuk menjaga kelestarian alamnya, juga menjaga keberlangsungan habitat dari para satwa. Termasuk para pemangsa dan mangsa. Dengan begitu, napas panjang ekosistem Muria bisa terus terjaga.
Editor: Cholis Anwar