Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menjamin tidak ada kelangkaan gas elpiji bersubsidi alias elpiji melon di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah di akhir bulan ini.

Pasalnya, baru-baru ini Pertamina kembali melakukan dropping ekstra untuk wilayah Kudus sesuai permintaan Dinas Perdagangan setempat.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengungkapkan hal tersebut, Jumat (23/2/2024).

”Kudus kami berikan dua kali extra dropping sesuai permintaan Dinas Perdagangan Kudus, yaitu tanggal 10 Februari 2024 sebanyak 11.760 tabung dan tanggal 22 Februari 2024 sebanyak 5.040 tabung,” kata Brasto, Jumat (23/2/2024).

Dia mengungkapkan, apabila di tingkat pengecer elpiji melon tersebut jarang ada, bukan berarti gas elpiji bersubsidi itu langka di pasaran.

”Pengecer bukan jalur resmi penyaluran LPG tiga kilogram dari Pertamina. (Jika di tingkat tersebut langka) dan tidak bisa menjadi indikator ketersediaan LPG 3 kg,” tambahnya.

Brasto kemudian mengingatkan kembali agar agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram untuk wajib melayani konsumen selama membawa KTP. Apabila belum terdaftar di microsite Subsidi Tepat LPG, maka pangkalan wajib membantu pendaftaranntya.

”Apabila terdapat keluhan dan saran terkait produk dan layanan Pertamina Patra Niaga, konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center 135,” ungkapnya.

Meski demikian, Brasto juga berharap masyarakat dari golongan mampu untuk tidak ikut-ikuitaan mendaftar dan mengonsumsi gas elpiji subsidi tersebut. Mereka dianjurkan untuk mengonsumsi gas elpiji nonsubsidi yang juga tersedia di pasaran.

Pertamina sebelumnya juga telah memprediksi akan adanya peningkatan konsumsi pada gas elpiji di masa-masa pascapemilu 2024. Terutama saat hari libur Pemilu, tentunya akan memberikan peningkatan konsumsi LPG dengan estimasi +1,1% kenaikan konsumsi LPG di wilayah Jateng dan DIY. Yakni dari 4.667 metric ton/hari naik menjadi 4.718 metric ton per hari.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler