Ketua DPRD: Perimbasan Pohon di Kudus Lamban
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 16 Maret 2024 09:08:00
Murianews, Kudus – Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Masan menyoroti lambannya penanganan perimbasan pohon peneduh jalan di Kudus. Hal ini pun mengakibatkan banyaknya pohon tumbang ketika hujan deras disertai angin datang menerpa Kudus.
Masan mengatakan, perimbasan pohon seharusnya tidak digiatkan hanya ketika musim penghujan saja. Melainkan dilakukan secara berkala.
”Perimbasan pohon harus dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu musim hujan seperti ini," katanya.
Masan menambahkan, keterbatasan petugas bukanlah alasan. Bupati Kudus tentunya bisa mengambil langkah inisiatif untuk langkah-langkah pencegahan. Seperti menggandeng pihak swasta dan pihak-pihak terkait.
”Jika alasannya jumlah petugas terbatas, tentunya Bupati bisa melakukan langkah inisiatif dengan menggandeng pihak swasta, termasuk juga PLN. Bupati punya kewenangan untuk melibatkan swasta untuk ikut melakukam perimbasan pohon,” tambahnya.
Karena itulah dia mendesak Pemkab Kudus untuk segera membentuk tim yang diberi tugas khusus untuk melakukan perimbasan pohon. Sehingga tidak ada lagi korban akibat pohon tumbang di Kudus.
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus sendiri mengakui jika mereka kini tengah kekurangan personel untuk melakukan pencegahan pohon tumbang dengan upaya perimbasan dan perawatan.
Saat ini saja, mereka hanya punya dua tim beranggotakan 12 orang. Jumlah tersebut sangat berbanding jauh dengan jumlah pohon yang ada di Kudus. Di mana terdapat ratusan hingga ribuan pohon di sepanjang jalanan Kota Kretek.
”Kami hanya punya 12 orang, itu saja kami bagi ke dua tim, sangat berat. Makanya kami hanya bisa membereskan sekitar 15 persen saja perimbasan untuk pencegahan pohon tumbang di Kudus,” kata Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil pada Murianews.com, Jumat (15/3/2024).
Meski demikian, Halil memasikan telah membuat pengaturan prioritas mana saja pohon yang berpotensi tumbang. Walau disadari, cuaca sangat menentukan keberhasilan pencegahan ini.
”Karena bisa saja pagi kami lakukan perimbasan, sorenya malah ambruk itu juga dijumpai,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Masan menyoroti lambannya penanganan perimbasan pohon peneduh jalan di Kudus. Hal ini pun mengakibatkan banyaknya pohon tumbang ketika hujan deras disertai angin datang menerpa Kudus.
Masan mengatakan, perimbasan pohon seharusnya tidak digiatkan hanya ketika musim penghujan saja. Melainkan dilakukan secara berkala.
”Perimbasan pohon harus dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu musim hujan seperti ini," katanya.
Masan menambahkan, keterbatasan petugas bukanlah alasan. Bupati Kudus tentunya bisa mengambil langkah inisiatif untuk langkah-langkah pencegahan. Seperti menggandeng pihak swasta dan pihak-pihak terkait.
”Jika alasannya jumlah petugas terbatas, tentunya Bupati bisa melakukan langkah inisiatif dengan menggandeng pihak swasta, termasuk juga PLN. Bupati punya kewenangan untuk melibatkan swasta untuk ikut melakukam perimbasan pohon,” tambahnya.
Karena itulah dia mendesak Pemkab Kudus untuk segera membentuk tim yang diberi tugas khusus untuk melakukan perimbasan pohon. Sehingga tidak ada lagi korban akibat pohon tumbang di Kudus.
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus sendiri mengakui jika mereka kini tengah kekurangan personel untuk melakukan pencegahan pohon tumbang dengan upaya perimbasan dan perawatan.
Saat ini saja, mereka hanya punya dua tim beranggotakan 12 orang. Jumlah tersebut sangat berbanding jauh dengan jumlah pohon yang ada di Kudus. Di mana terdapat ratusan hingga ribuan pohon di sepanjang jalanan Kota Kretek.
”Kami hanya punya 12 orang, itu saja kami bagi ke dua tim, sangat berat. Makanya kami hanya bisa membereskan sekitar 15 persen saja perimbasan untuk pencegahan pohon tumbang di Kudus,” kata Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil pada Murianews.com, Jumat (15/3/2024).
Meski demikian, Halil memasikan telah membuat pengaturan prioritas mana saja pohon yang berpotensi tumbang. Walau disadari, cuaca sangat menentukan keberhasilan pencegahan ini.
”Karena bisa saja pagi kami lakukan perimbasan, sorenya malah ambruk itu juga dijumpai,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi