Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Sebanyak 19 poliklinik di Rumah Sakit Daerah Loekmono Hadi atau RSUD Kudus membuka pelayanan ekstra time saat cuti Lebaran 2024.

Pelayanan ini akan dibagi ke dua hari pelayanan saat masa cuti lebaran Idulfitri. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Abdul Hakam menjelaskan, 19 poliklinik yang melayani ekstra time tersebut akan buka pada 8 April dan 15 April 2024.

”Poliklinik biasanya libur pada hari Minggu, tanggal merah dan saat cuti bersama. Namun kali ini manajemen membuat kebijakan untuk membuka ekstra time pelayanan poliklinik,” kata Hakam Sabtu (6/7/2024)

Adapun poliklinik yang buka pada Senin, 8 April 2024 yakni poliklinik urologi, saraf, jantung, bedah, jiwa 1, mata, paru, Dots, MDR, THT, obsgyn, anak dan umum.

Sementara untuk poliklinik yang buka pada Senin, 15 April 2024 yakni poliklinik urologi, saraf, jantung, bedah, jiwa 1, jiwa 2, THT, gardenia, geriatri, dalam, umum, kulit dan kelamin, serta rehabilitasi medik.

”Kami harap masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik pelayanan ekstra time ini. Jadi untuk pasien yang kebutulan jadwal kontrolnya pada masa cuti bersama bisa datang pada jadwal tersebut,” tambahnya.

Hakam menjelaskan, pelayanan poliklinik akan buka kembali dan berjalan secara normal pada Selasa, 16 april 2024. Sementara itu, pelayanan kegawatdaruratan atau poli umum tetap buka 24 jam.

Tak hanya memberikan pelayanan poliklinik ekstra time. RSUD dr. Loekmono Hadi juga menggagas layanan HD (Hemodialisa) Travel, untuk melayani pasien gagal ginjal selama libur lebaran pada 8-15 April 2024.

Bagi pasien HD Travell dapat membawa travel HD dari rumah sakit yang merawat sebelumnya dengan disertai hasil laborat terbaru.

]”Melakukan perjalanan bagi pasien gagal ginjal dengan program cuci darah rutin merupakan masalah tersendiri. Sebab, pasien HD mempunyai jadwal tetap tiap minggunya yang tidak boleh terlewatkan. Layanan HD Travell ini solusi atas permasalahn tersebut. Jadi, pasien tetap dapat melakukan hemodialisis meski bukan di tempat asalnya,” terangnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler