Meriah, Tradisi Sewu Kupat Kudus 2024
Anggara Jiwandhana
Rabu, 17 April 2024 12:51:00
Murianews, Kudus – Tradisi Sewu Ketupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya digelar kembali di tahun 2024. Tradisi yang sempat vakum digelar selama hampir enam tahun itupun berjalan sangat meriah di Taman Ria Colo, Rabu (17/4/2024).
Sebanyak 24 gunungan pengangkut ribuan ketupat, lepet hingga hasil bumi menjadi rebutan warga masyarakat yang hadir di kegiatan yang dinamai Festival Sewu Ketupat 2024 tersebut. Meski berebut, warga bisa dibilang cukup tertib dalam mengambil kupat ataupun hasil bumi yang sebelumnya diarak dan didoakan itu.
Ketua panitia kegiatan Sewu Kupat Antono menyampaikan, pada tahun ini ada sebanyak 18 desa di Kecamatan Dawe yang berpartisipasi. Mereka secara swadaya membuat gunungan dan ikut menyemarakkan tradisi peninggalan nenek moyang ini.
”Tahun ini ada 18 desa dengan total gunungan ada 24 buah, ini menjadi sebuah bentuk pelestarian budaya yang sudah ada sejak era Sunan Muria,” ucap Antono di sela kegiatan.
Sebagai bentuk apresiasi dari panitia, gunungan-gunungan yang dibuat para desa dengan dana swadaya itupun dinilai. Gunungan yang paling bagus dan baik, akan mendapatkan hadiah uang tunai dan piala bergilir.
Di tahun ini, tradisi Sewu Kupat memang tidak mendapat support dana dari APBD. Semua pembiayaan kegiatan dilaksanakan secara swadaya dan dengan dukungan dari pihak swasta, seperti PT Sukun Wartono Indonesia dan sejumlah sponsor lainnya.
”Kegiatan ini lebih kepada dari masyarakat untuk masyarakat, semua unsur di Kecamatan Dawe ini kami libatkan, sehingga memang ini murni dari masyarakat dan sebagai bentuk menjaga tradisi nenek moyang,” ungkap Antono.
Fadila Akmalia, salah satu pengunjung Festival Ketupat mengaku senang tradisi ini digelar kembali. Liburan ketupat, sambung dia, memang selalu identik dengan tradisi ini.
”Saya dulu waktu terakhir datang ke acara ini pas masih kuliah, lalu vakum nggak ada lagi dan ini Alhamdulillah ada, seneng bisa ada hiburan,” ujar warga Kecamatan Dawe itu.
Dia sendiri mengambil tiga buah lepet dan dua buah kacang panjang dan satu tangkai parijoto.
”Alhamdulillah dapatnya ini, berkah, berkah,” tandasnya.
Murianews, Kudus – Tradisi Sewu Ketupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya digelar kembali di tahun 2024. Tradisi yang sempat vakum digelar selama hampir enam tahun itupun berjalan sangat meriah di Taman Ria Colo, Rabu (17/4/2024).
Sebanyak 24 gunungan pengangkut ribuan ketupat, lepet hingga hasil bumi menjadi rebutan warga masyarakat yang hadir di kegiatan yang dinamai Festival Sewu Ketupat 2024 tersebut. Meski berebut, warga bisa dibilang cukup tertib dalam mengambil kupat ataupun hasil bumi yang sebelumnya diarak dan didoakan itu.
Ketua panitia kegiatan Sewu Kupat Antono menyampaikan, pada tahun ini ada sebanyak 18 desa di Kecamatan Dawe yang berpartisipasi. Mereka secara swadaya membuat gunungan dan ikut menyemarakkan tradisi peninggalan nenek moyang ini.
”Tahun ini ada 18 desa dengan total gunungan ada 24 buah, ini menjadi sebuah bentuk pelestarian budaya yang sudah ada sejak era Sunan Muria,” ucap Antono di sela kegiatan.
Sebagai bentuk apresiasi dari panitia, gunungan-gunungan yang dibuat para desa dengan dana swadaya itupun dinilai. Gunungan yang paling bagus dan baik, akan mendapatkan hadiah uang tunai dan piala bergilir.
Di tahun ini, tradisi Sewu Kupat memang tidak mendapat support dana dari APBD. Semua pembiayaan kegiatan dilaksanakan secara swadaya dan dengan dukungan dari pihak swasta, seperti PT Sukun Wartono Indonesia dan sejumlah sponsor lainnya.
”Kegiatan ini lebih kepada dari masyarakat untuk masyarakat, semua unsur di Kecamatan Dawe ini kami libatkan, sehingga memang ini murni dari masyarakat dan sebagai bentuk menjaga tradisi nenek moyang,” ungkap Antono.
Fadila Akmalia, salah satu pengunjung Festival Ketupat mengaku senang tradisi ini digelar kembali. Liburan ketupat, sambung dia, memang selalu identik dengan tradisi ini.
”Saya dulu waktu terakhir datang ke acara ini pas masih kuliah, lalu vakum nggak ada lagi dan ini Alhamdulillah ada, seneng bisa ada hiburan,” ujar warga Kecamatan Dawe itu.
Dia sendiri mengambil tiga buah lepet dan dua buah kacang panjang dan satu tangkai parijoto.
”Alhamdulillah dapatnya ini, berkah, berkah,” tandasnya.