Warga Muhammadiyah Kudus Diajak Jadi Pelopor Bermedia Sosial yang Baik
Anggara Jiwandhana
Minggu, 25 Agustus 2024 13:59:00
Murianews, Kudus – Warga Muhammadiyah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diajak untuk menjadi duta ataupun pelopor penebar kebaikan dalam platform media sosial. Ini diharapkan setelah mereka mendapat pelatihan mengenai cara bermedia sosial yang baik di Hotel Ghripta, Minggu (25/8/2024).
Pelatihan ini merupakan bagian dari serangkaian program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang sedang berlangsung di Kudus selama dua hari belakangan.
Program tersebut merupakan hasil kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemeko PMK.
Ada sederet agenda yang dilaksanakan dalam gerakan tersebut, mulai dari aksi menanam pohon hingga pemberian makan sehat untuk anak. Selain itu juga dilakukan pelatihan beremdia sosial yang baik dan juga pelatihan kewirausahaan untuk para takmir masjid.
Deputi Peningkatan Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengungkapkan, melalui kegiatan ini, praktik-praktik baik dan hal-hal positif di masyarakat diharapkan bisa terpotret dengan narasi yang baik dan kemudian bisa disebarluaskan.
”Sehingga kemudian bisa mendominasi dunia positif di media sosial,”ujarnya ditemui usai menghadiri pelatihan positif bermedia sosial di Hotel Griptha Kudus, Minggu.
Apalagi, sambungnya, generasi muda sekarang tidak bisa dijauhkan dari dunia digital. Informasi yang begitu deras, tidak mungkin terbendung lagi. Sehingga perlu adanya benteng ataupun pencegahan agar para generasi muda ini bisa menerima lebih banyak informasi positif ketimbang negatif.
Upaya yang mungkin dilakukan, tambah Warsito adalah dengan membentengi mereka melalui penguatan karakter dan jati diri bangsa.
”Hal inilah yang kemudian diprogramkan pemerintah melalui program gerakan nasional revolusi mental (GNRM), substansinya untuk menguatkan jati diri dan karakter bangsa,” tuturnya.
Ketua PD Muhammadiyah Kudus Noor Muslikhan menambahkan, setelah pelatihan dua hari, para peserta diharapkan bisa mengedepankan ahklakula kharimah dalam bermedia sosial. Sedangkan orang tua juga bisa ikut menjadi pengendali anak-anaknya dalam bermedia sosial.
”Saat ini juga ada aplikasi yang bisa mengendalikan aktivitas media sosial generasi muda, sehingga tidak terpengaruh dengan informasi yang negatif dan bijak dalam memanfaatkannya,” ujarnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus Zulfa Kurniawan menambahkan peserta pelatihan yang barus saja mengikuti pelatihan juga bisa mengendalikan diri tidak menyebarkan informasi negatif.
”Mereka juga dituntut untuk bisa memulai menyebarkan informasi yang positif agar media sosial dipenuhi dengan informasi yang bermanfaat untuk semua pihak, berita negatif berhenti di saya, berita baik mulai dari saya,” pungkasnya.



