Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – RSUD Loekmono Hadi Kudus alias RSUD Kudus menyiapkan layanan khusus sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan anak di Kota Kretek.

Layanan tersebut dinamai Layanan Kolaboratif Pemeriksaan Ibu Hamil dan Janin Risiko Tinggi secara Komprehensif di RSUD dr. Loekmono Hadi (Nasi Jangkrik).

PJ Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie meresmikan langsung inovasi ini pada Sabtu (28/9/2024).

Inovasi yang digagas oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis ini menjadi komitmen manajemen rumah sakit untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Kudus, khususnya di RSUD Loekmono Hadi.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan Edy Susanto mengatakan, saat ini angka kematian ibu dan bayi di RSUD dr. Loekmono Hadi masih terbilang tinggi. Tercatat pada tahun 2023 ada sebanyak 7 kasus AKI dan 87 kasus AKB.

Faktor seperti kurang atau terlambatnya akses ke layanan kesehatan berkualitas, pendidikan yang rendah mengenai kesehatan reproduksi, dan keterlambatan dalam penanganan medis, berkontribusi pada banyaknya ibu dan bayi yang terpaksa menghadapi risiko yang seharusnya bisa diminimalkan.

”Seperti yang diketahui RSUD Loekmono Hadi merupakan rujukan bagi rumah sakit tipe D dan tipe C. Rata-rata kasus kematian yang terjadi karena pasien ibu hamil yang sampai sini rata-rata sudah dalam kondisi terminal,” ungkapnya.

Melalui sistem jemput bola ke puskesmas sebagai stakeholder pertama, RSUD dr. Loekmono Hadi membantu para ibu hamil mendapatkan layanan pemeriksaan yang komprehensif. Dimana mereka bisa berkonsultasi langsung kepada Sp. OG yang terjun ke lapangan.

”Harapannya Nasi Jangkrik ini nantinya akan mempercepat askesbilitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil khususnya. Jadi yang sebelumnya harus melalui sistem rujukan berjenjang untuk bisa mendapatkan layanan ke Sp. OG. Kini bisa langsung dirujuk ke RSUD dr. Loekmono Hadi,” jelasnya.

Dengan kolaborasi dengan jejaring kinerja, pihaknya ingin membantu para ibu hamil berisiko tinggi untuk mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif.

Dimana di RSUD  Loekmono Hadi telah didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Seperti 8 kamar bedah bahkan juga ada kamar bedah isolasi, serta ICU dengan 20 tempat tidur yang dilengkapi ventilator terbaru.

”Dengan semakin dekat dan cepatnya aksesbilitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil risiko tinggi

PJ Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengapresiasi inovasi layanan Nasi Jangkrik RSUD Loekmono Hadi. Koordinasi dan ketepatan waktu menjadi hal yang penting dalam pelayanan kesehatan. Sehingga melalui Nasi jangkrik ini angka AKI dan AKB di Kabupaten Kudus bisa turun.

”Baik puskesmas, klinik, dan RSUD harus bersinergi agar sigap terhadap pasien rujukan. Sehingga periode emas, yakni waktu-waktu kritis untuk segera ditangani, bisa dilalui dan meningkatkan kesembuhan pasien,” pungkasnya.

Komentar