Adapun peruntukannya adalah penggantian konstruksi atap kayu ke baja ringan. Selain itu juga ada penguatan tembok karena tanah di wilayah tersebut labil.
”Perkiraan anggaran ada di Rp 1 miliar, ya itu untuk penggantian atap dan penguatan bangunan karena ini tanahnya labil,” kata Harjuna usai mendampingi sidak Komisi D DPRD Kudus di SDN 1 Terban, Kamis (7/11/2024).
Nantinya, sambung dia, tiga ruang kelas akan mendapat perbaikan atap dan tempok secara utuh. Sehingga kemudian tidak ada peristiwa atap ambruk lagi di SD tersebut.
”Dulu SD ini juga pernah dapat anggaran perbaikan, namun untuk kelas yang sebelah sana, itu juga kami ganti dengan baja ringan,”ungkapnya.
Komisi D DPRD Kudus, Jawa Tengah, menyidak sekolah rusak di SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (7/11/2024).
Murianews, Kudus – Perbaikan SDN 1 Terban yang tiga atap kelasnya rusak dimakan rayap diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga atau Disdikpora Kudus Harjuna Widada menuturkan, jumlah tersebut merupakan hasil penghitungan sementara dari konsultan pembangunan.
Adapun peruntukannya adalah penggantian konstruksi atap kayu ke baja ringan. Selain itu juga ada penguatan tembok karena tanah di wilayah tersebut labil.
”Perkiraan anggaran ada di Rp 1 miliar, ya itu untuk penggantian atap dan penguatan bangunan karena ini tanahnya labil,” kata Harjuna usai mendampingi sidak Komisi D DPRD Kudus di SDN 1 Terban, Kamis (7/11/2024).
Nantinya, sambung dia, tiga ruang kelas akan mendapat perbaikan atap dan tempok secara utuh. Sehingga kemudian tidak ada peristiwa atap ambruk lagi di SD tersebut.
”Dulu SD ini juga pernah dapat anggaran perbaikan, namun untuk kelas yang sebelah sana, itu juga kami ganti dengan baja ringan,”ungkapnya.
Komisi D DPRD Kudus, Jawa Tengah, menyidak sekolah rusak di SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (7/11/2024).
Mereka pun menemukan penyebab rapuhnya bangunan kelas di sekolah tersebut. Di mana banyak kayu penyangga atap rapuh dimakan rayap. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus pun kemudian diminta untuk memprioritaskan perbaikan ruang kelas ini.
”Sebentar lagi pembahasan dan kami harapkan dinas ini sungguh-sungguh bisa menjalankan. Akan kami upayakan supaya bisa teranggarkan di 2025 perbaikannya,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto, Kamis (7/11/2024).
Pihaknya pun kemudian meminta dinas untuk aktif dalam berkomunikasi dengan tim perumus anggaran. Sehingga perbaikan ini tidak terlewat dan bisa segera dilakukan.
”Karena ini masalahnya kan dengan mendidik anak ya. Sementara mereka di perpustakaan kan kasihan,” tuturnya.
Mardijanto pun memastikan komisinya akan memberi perhatian khusus untuk penanganan sekolah rusak di Kudus.
Pengawalan dari tahap perencanaan anggaran hingga pelaksanaan kegiatan akan dilakukan sehingga kegiatan berakhir dengan tepat sasaran.