Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto S.E, M.H di sela sidaknya bersama jajaran komisi ke rumah sakit plat merah tersebut, Selasa (19/11/2024) kemarin.
Mardijanto menekankan, walau diminta melakukan percepatan namun para pengembang diharapkan tetap memperhatikan spesifikasi dan kualitas bangunan dan fasilitas yang sedang dikerjakan.
Pihak RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga diminta untuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkala. Sehingga ketika ada kesalahan, bisa segera dilakukan perbaikan. Evaluasi dan pemantauan ini juga berguna untuk mengejar target pengerjaan tanpa meninggalkan kualitas bangunan.
”Kami melakukan pemantauan, kami melihat bangunan ruang Dahlia yang sudah lama dan miring akhirnya dikerjakan di tahun ini. Bangunan ini memang sudah miring karena usia, sehingga kita gelontorkan anggaran untuk perbaikan, kami harapkan ini bisa dipergunakan dan dikerjakan dengan baik,” kata Mardijanto S.E, M.H.
Target pengerjaan sendiri, sambung dia, akan berakhir hingga Desember 2024 mendatang. Sehingga di sisa waktu ini, dia meminta ada pengoptimalan pengerjaan.
”Jadi Desember nanti harus selesai,” tekannya.
Murianews, Kudus – Komisi D DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendorong adanya percepatan pada proses renovasi di sejumlah fasilitas RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Semakin cepat diselesaikan, maka semakin cepat pula masyarakat bisa merasakan transformasi layanan yang lebih baik lagi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto S.E, M.H di sela sidaknya bersama jajaran komisi ke rumah sakit plat merah tersebut, Selasa (19/11/2024) kemarin.
Mardijanto menekankan, walau diminta melakukan percepatan namun para pengembang diharapkan tetap memperhatikan spesifikasi dan kualitas bangunan dan fasilitas yang sedang dikerjakan.
Pihak RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga diminta untuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkala. Sehingga ketika ada kesalahan, bisa segera dilakukan perbaikan. Evaluasi dan pemantauan ini juga berguna untuk mengejar target pengerjaan tanpa meninggalkan kualitas bangunan.
”Kami melakukan pemantauan, kami melihat bangunan ruang Dahlia yang sudah lama dan miring akhirnya dikerjakan di tahun ini. Bangunan ini memang sudah miring karena usia, sehingga kita gelontorkan anggaran untuk perbaikan, kami harapkan ini bisa dipergunakan dan dikerjakan dengan baik,” kata Mardijanto S.E, M.H.
Target pengerjaan sendiri, sambung dia, akan berakhir hingga Desember 2024 mendatang. Sehingga di sisa waktu ini, dia meminta ada pengoptimalan pengerjaan.
”Jadi Desember nanti harus selesai,” tekannya.
Selain pembangunan yang sedang berjalan, Mardijanto menyebutkan di tahun 2025 nanti RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga akan dikucuri anggaran yang cukup fantastis untuk pembangunan Stroke Center.
”Jadi harapan kami ini harus direncanakan dengan matang dan jangan sampai ngawur. Kalau tidak matang tidak akan kami ACC,” ungkapnya.
Menambahkan, Anggota Komisi D DPRD Kudus Hj Endang Kursistiyani S.S mengatakan, berapapun dana yang dikucurkan pembangunan, harus sesuai dengan fungsi dan perencanaan.
”Jangan sampai keluar dari itu. Kita lihatlah di IGD ini, kami beri anggaran untuk penambahan tempat tidur maka harus digunakan untuk menambah tempat tidur supaya dapat lebih baik lagi pelayanannya karena kita tidak bisa menolak pasien,” ujarnya.
Pihak DPRD Kabupaten Kudus, sambung dia juga akan ikut memonitoring pelaksanaan pembangunan di dr. Loekmono Hadi Kudus ini. Baik untuk pengerjaan di tahun 2024 maupun tahun 2025.
”Kami akan ikut monitor, perencanaan sampai pelaksanaannya nanti. Kami cek perencanaannya dan pelaksanaannya. Karena ini bagian dari tugas kami, yakni fungsi pengawasan,” pungkasnya.
Adapun perbaikan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sendiri meliputi perbaikan gedung rawat inap Dahlia tiga lantai yang miring dengan anggaran sebesar Rp 2,96 miliar. Kemudian renovasi gedung laboratorium dengan anggaran Rp 5,8 miliar, serta perbaikan gudang farmasi.
Penambahan escalator juga tengah dilakukan pihak RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dengan total anggaran keseluruhan mencapai Rp 13 miliar.
” Renovasi yang kami kerjakan menghabiskan anggaran hingga Rp 13 miliar, mulai dari renovasi Gedung Dahlia, gedung laboratorium, hingga gudang farmasi. Ini bagian dari upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” ucap Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Hakam.
Selama masa renovasi bangunan, sambung Hakam, semua ruang dikosongkan. Setelah selesai dikerjakan yang dijadwalkan berakhir pada bulan Desember 2024, setidaknya awal 2025 bisa digunakan.
Targetnya, kata dia, RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus menjadi rumah sakit terbesar dan terlengkap, sehingga menjadi rujukan dan tidak perlu berobat ke luar daerah.