Ada Nasi Goreng Gaib di Kudus! Jualan Pagi Hari Spesialnya Nasgor Ini (Murianews/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus –Nasi goreng di Kudus, Jawa Tengah ini unik. Sudah jualannya di pagi hari dan susah sekali kalau dicari. Sangat kontra dengan nasi goreng pada umumnya yang mudah dicari dan jualan di sore hingga tengah malam.
Julukannya pun terbilang nyentrik, Nasi Goreng Gaib. Dibilang gaib karena memang susah dicari. Kalau sedang ingin, nasi goreng ini urung tampil. Namun kalau sudah makan, nasi goreng ini tiba-tiba nongol di seputaran kota-kota.
Meski begitu, banyak konsumen akhirnya beli juga, untuk dibungkus dan dimakan nanti-nanti. Yang penting kata mereka, sudah beli karena bapak nasi gorengnya susah dicari.
Spesialnya adalah nasi goreng babat alias nasgor babat. Ada juga gongso babat dan nasi goreng telur bila kamu tak suka babat-babatan.
Penjualnya adalah Jamaludin. Ia sudah berjualan nasi goreng babat di Kudus sejak delapan tahun lalu. Jauh sebelum itu, ia berjualan kuliner yang sama di Semarang.
Nasi goreng yang dijajakan Jamaludin ini memiliki tipikal yang agak basah, khas Surabayaan meski dengan rasa yang cukup manis. Gurih dari babatnya nggak hilang dan punya perannya sendiri.
Seporsinya dibanderol dengan harga Rp 21 ribu saja. Babatnya banyak, nasinya apalagi. Jaminan puas dan rasanya Sakjose tenan!
Murianews, Kudus –Nasi goreng di Kudus, Jawa Tengah ini unik. Sudah jualannya di pagi hari dan susah sekali kalau dicari. Sangat kontra dengan nasi goreng pada umumnya yang mudah dicari dan jualan di sore hingga tengah malam.
Julukannya pun terbilang nyentrik, Nasi Goreng Gaib. Dibilang gaib karena memang susah dicari. Kalau sedang ingin, nasi goreng ini urung tampil. Namun kalau sudah makan, nasi goreng ini tiba-tiba nongol di seputaran kota-kota.
Meski begitu, banyak konsumen akhirnya beli juga, untuk dibungkus dan dimakan nanti-nanti. Yang penting kata mereka, sudah beli karena bapak nasi gorengnya susah dicari.
Spesialnya adalah nasi goreng babat alias nasgor babat. Ada juga gongso babat dan nasi goreng telur bila kamu tak suka babat-babatan.
Penjualnya adalah Jamaludin. Ia sudah berjualan nasi goreng babat di Kudus sejak delapan tahun lalu. Jauh sebelum itu, ia berjualan kuliner yang sama di Semarang.
Nasi goreng yang dijajakan Jamaludin ini memiliki tipikal yang agak basah, khas Surabayaan meski dengan rasa yang cukup manis. Gurih dari babatnya nggak hilang dan punya perannya sendiri.
Seporsinya dibanderol dengan harga Rp 21 ribu saja. Babatnya banyak, nasinya apalagi. Jaminan puas dan rasanya Sakjose tenan!
Lokasi mangkal...
Kalau sedang ogah menyantap nasi goreng, coba saja babat gongsonya. Manis gurih dan pedas dari sajian ini bahkan sudah bisa terendus melalui asapnya. Ditambah bau sangit dari kayu bakar yang dipakai untuk memasak, memberikan sentuhan akhir yang gong banget.
Kalau penganan ini, dibanderol dengan harga Rp 24 ribu. Jika tambah nasi, harganya Rp 29 ribu. Agak mahal memang, namun sepadan dengan rasa yang ditawarkan.
Nah jika kamu penasaran bagaimana rasanya, Jamaludin sejatinya memiliki rute tersendiri saat menjajakan nasi gorengnya.
Dimulai dari Jembatan Kaligelis, menyusur ke CM Jaya Pekojan, seputaran Alun-Alun Simpang 7 Kudus kemudian menyusur di Gang 1,2,3 dan 4.
”Finishnya di Sleko mas, saya ngetem terakhir di situ,” tuturnya.
nomor telepon...
Jamaludin juga punya nomor yang bisa dihubungi. Hanya saja, teleponnya masih telepon jadul. Sehingga kamu perlu menggunakan telepon pulsa untuk menghubunginya. Kamu bisa menghubunginya di nomor ini 0896 5879 2465.
”Dikontak saja, nanti mau di mana biar saya yang berhenti atau yang disamperin,” ungkapnya.