Rabu, 19 November 2025

Murianews, Bali – Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, tengah mempertimbangkan penetapan status darurat banjir menyusul banjir Bali yang melanda wilayahnya.

Langkah ini diambil setelah dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana banjir Bali tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan seluruh kecamatan dan desa untuk mendata kerusakan dan kebutuhan warga.

”Masukan-masukan pihak kecamatan dan desa akan dijadikan pertimbangan apakah perlu menetapkan status darurat terkait banjir Bali ini,” kata Agus sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (10/9/2025)

Ia menambahkan, prioritas saat ini adalah menjamin keselamatan warga dan menyediakan kebutuhan dasar, seperti air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Pemkab Jembrana juga berencana mendirikan dapur umum gabungan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

”Sesuai instruksi bupati, seluruh pegawai harus siap siaga membantu korban bencana banjir Bali. Salah satunya dengan membuka dapur umum gabungan OPD,” katanya.

Hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang meminta seluruh pegawai dan aparatur desa siaga membantu masyarakat.

Hingga saat ini, belum ada data pasti mengenai jumlah rumah yang terendam karena luasnya wilayah terdampak. Selain menelan korban jiwa, banjir Bali di Jembrana juga menyebabkan kemacetan panjang di jalan raya Denpasar-Gilimanuk.

Komentar