Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat secara signifikan memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan langkah penyesuaian anggaran.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pihaknya akan menunda sejumlah proyek pembangunan yang tidak termasuk dalam skala prioritas utama.

”Semua sudah tahu bahwa pemerintah pusat meminta kepada semua pemerintah daerah untuk melakukan efisiensi. Nah, itu yang harus kita sikapi segera,” ujar Rano Karno di kawasan Kampung Bandan, Jakarta Utara sebagaima dilansir dari detikcom, Sabtu (4/10/2025).

Konsekuensi langsung dari pemotongan dana ini adalah perubahan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang sedang disusun.

”Dengan konsekuensinya bahwa tentu saja yang namanya RAPBD harus diubah,” tegasnya.

Dalam menghadapi keterbatasan anggaran, Rano Karno memastikan dua sektor vital, yakni air bersih dan transportasi massal tetap menjadi fokus utama dan akan dilindungi dari pemangkasan. Proyek seperti Mass Rapid Transit (MRT) dipastikan akan terus berjalan.

”Kita pilih prioritas mana yang utama. Air ini prioritas, kemudian MRT juga prioritas. Mana yang utama itu yang didulukan, yang tidak (prioritas) kita harus postpone. Postpone artinya kita tunda,” ungkap Rano.

Ditunda... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler