Rabu, 19 November 2025


Menurut Ari Junaedi, seperti dilansir dari Kompas.com, Partai Demokrat akan terus mendesak untuk bisa menempatkan AHY sebagai Cawapres Anies Baswedan. Ini akan menjadi titik point Demokrat.

Partai Demokrat sendiri sudah menyampaikan desakan percepatan pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan bermuatan politis. Desakan ini jelas bermuatan politis bagi Koalisi Perubahan.

“Langkah Demokrat ini sebagai escape plan andai saja Anies memilih sosok lain selain AHY sebagai bakal cawapres, maka Demokrat bisa saja cabut dari Koalisi Perubahan untuk mencari tempat hinggap yang lain, yang tentu saja lebih berprospek untuk AHY,” demikian dikatakan oleh Ari Junaedi, Jumat (9/6/2023).

Desakan ini mengandung maksud, jika deklarasi cawapres dilakukan dalam waktu dekat dan bukan AHY yang dipilih, maka Demokrat masih punya cukup waktu. Mereka masih bisa mencari posisi lain di luar Koalisi Perubahan.

Kalkulasi politik akan dilakukan Partai Demokrat dalam hal ini. Apakah akan terus bertahan atau melakuka manuver disaat elektabilitas Anies Baswedan merosot.
BACA JUGA: Surya Paloh Sambangi AHY di Kantor Partai Demokrat, Sinyal Cawapres Anis?Partai Demokrat, masih menurut Ari Junaedi, membutuhkan langkah cepat. Mereka terus berhitung potensi untung dan ruginya, untuk terus berada atau keluar dari Koalisi Perubahan.Penilaian Demokrat tentang merosotnya elektabilitas Anies Baswedan yang disebut karena belum ada bakal Cawapresnya, juga tidak relefan. Sebab dua bakal Capres lainnya juga belum menetapkan calon Cawapresnya.“Terlalu prematur jika ketiadaan nama bakal cawapres saat ini dianggap sebagai penyebab anjloknya elektabilitas Anies,” kata Ari Junaedi menjelaskan.Seandainya Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan, mereka bisa saja bergabung ke salah satu koalisi lainnya. Namun belum tentu juga AHY akan dipilih jadi calon cawapres.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler