Adalah Hary Purwadmono Setiadi, mantan pegawai yang saat ini sudah pensiun, mengaku pernah merasa ditemui sosok Kartini. Kejadian ini berlangsung pada sekitaran 1988-an, saat dirinya masih berstatus sebagai pegawai honorer di Pemkab Rembang.
Diceritakannya, saat itu dirinya yang merupakan pegawai di Bagian Humas Pemkab Rembang, tengah mempersiapkan acara peringatan Kartini. Malam sebelum kegiatan dirinya kebagian memasang backdrop di Pendopo Kabupaten Rembang.
“Dulu belum ada MMT (Cetakan) yang tinggal masang ya. Jadi masih harus menempel huruf-huruf di kain yang dipasang di bagian pembatas antara bagian luar pendopo dengan bagian dalamnya,” ujar Hary memulai ceritanya, Minggu (21/4/2024).
Pendopo Kabupaten Rembang sendiri saat itu masih menjadi Rumah Dinas Bupati dan belum dirubah menjadi Museum Kartini Rembang. Tempat ini memang menjadi rumah bagi RA Kartini selama menjadi istri dari Bupati Rembang saat itu.
Saat memasang backdrop acara itulah, Hary mengaku melihat sosok wanita yang diyakininya adalah RA Kartini. Sosok itu duduk di kursi penjalin (rotan) yang berada tepat di depan RA Kartini di kompleks Pendopo Kabupaten Rembang.
Saat itu Hary mengaku melihat sosok wanita itu memperhatikan dirinya terus-menerus selama proses pemasangan backdrop. Tidak hanya dirinya, rekannya juga mengaku melihat sosok yang sama di kursi yang dimaksud.
”Rekan saya itu penjaga pendopo kabupaten, tapi namanya saya tidak ingat. Saat itu saya tanya ke dia apa melihat sosok itu, dan dia mengaku juga melihatnya. Kami berdua kemudian diam saja, dan menyelesaikan tugas memasang back-drop acara itu,” ujar Hary memberikan kesaksiannya.
Wanita yang duduk di kursi penjalin panjang itu mengawasi proses pengerjaan backdrop dari awal sampai selesai. Seingat Hary, saat itu dirinya mulai mengerjakan sekitar pukul 00.00 WIB sampai 02.00 WIB dinihari.
”Kami yakin bahwa beliau itu adalah ibu Kartini sepuh (tua). Beliau mengawasi pekerjaan kami. Sebaliknya kami berdua saat itu juga hanya diam saja, sambil terus menyelesaikan pekerjaan,” kenang Hary.
Hary sendiri mengaku bekerja di Bagian Humas Pemkab Rembang sampai sekitar tahun 1994. Pada tahun 1990 dirinya diangkat menjadi PNS, dan kemudian pada 1994 pindah tugas di Kantor Satpol PP Banjarnegara.
”Saya sekarang sudah pensiun sejak 2021 lalu. Terakhir saya dinas di Satpol PP Banjarnegara. Tapi kenangan di Rembang itu masih saya ingat terus sampai saat ini,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Salah satu mantan pegawai di Rembang mengaku pernah ditemui sosok Kartini. Kisah ini dibagikan, bertepatan dengan momen Hari Kartini ke-145 tahun 2024 ini.
Adalah Hary Purwadmono Setiadi, mantan pegawai yang saat ini sudah pensiun, mengaku pernah merasa ditemui sosok Kartini. Kejadian ini berlangsung pada sekitaran 1988-an, saat dirinya masih berstatus sebagai pegawai honorer di Pemkab Rembang.
Diceritakannya, saat itu dirinya yang merupakan pegawai di Bagian Humas Pemkab Rembang, tengah mempersiapkan acara peringatan Kartini. Malam sebelum kegiatan dirinya kebagian memasang backdrop di Pendopo Kabupaten Rembang.
“Dulu belum ada MMT (Cetakan) yang tinggal masang ya. Jadi masih harus menempel huruf-huruf di kain yang dipasang di bagian pembatas antara bagian luar pendopo dengan bagian dalamnya,” ujar Hary memulai ceritanya, Minggu (21/4/2024).
Pendopo Kabupaten Rembang sendiri saat itu masih menjadi Rumah Dinas Bupati dan belum dirubah menjadi Museum Kartini Rembang. Tempat ini memang menjadi rumah bagi RA Kartini selama menjadi istri dari Bupati Rembang saat itu.
Saat memasang backdrop acara itulah, Hary mengaku melihat sosok wanita yang diyakininya adalah RA Kartini. Sosok itu duduk di kursi penjalin (rotan) yang berada tepat di depan RA Kartini di kompleks Pendopo Kabupaten Rembang.
Saat itu Hary mengaku melihat sosok wanita itu memperhatikan dirinya terus-menerus selama proses pemasangan backdrop. Tidak hanya dirinya, rekannya juga mengaku melihat sosok yang sama di kursi yang dimaksud.
”Rekan saya itu penjaga pendopo kabupaten, tapi namanya saya tidak ingat. Saat itu saya tanya ke dia apa melihat sosok itu, dan dia mengaku juga melihatnya. Kami berdua kemudian diam saja, dan menyelesaikan tugas memasang back-drop acara itu,” ujar Hary memberikan kesaksiannya.
Wanita yang duduk di kursi penjalin panjang itu mengawasi proses pengerjaan backdrop dari awal sampai selesai. Seingat Hary, saat itu dirinya mulai mengerjakan sekitar pukul 00.00 WIB sampai 02.00 WIB dinihari.
”Kami yakin bahwa beliau itu adalah ibu Kartini sepuh (tua). Beliau mengawasi pekerjaan kami. Sebaliknya kami berdua saat itu juga hanya diam saja, sambil terus menyelesaikan pekerjaan,” kenang Hary.
Hary sendiri mengaku bekerja di Bagian Humas Pemkab Rembang sampai sekitar tahun 1994. Pada tahun 1990 dirinya diangkat menjadi PNS, dan kemudian pada 1994 pindah tugas di Kantor Satpol PP Banjarnegara.
”Saya sekarang sudah pensiun sejak 2021 lalu. Terakhir saya dinas di Satpol PP Banjarnegara. Tapi kenangan di Rembang itu masih saya ingat terus sampai saat ini,” tambahnya.
Genangan Merah......
Kompleks Pendopo Kabupaten Rembang menurutnya memang memiliki magis. Dirinya juga meyebut, dulu salah satu saka (tiang) di pendopo bersejarah itu sering memunculkan genangan berwarna merah.
Saka yang dimaksudkannya adalah salah satu yang berada di dekat kamar RA Kartini. Jika Pendopo Kabupaten Rembang menghadap ke Utara, maka saka yang berada disis kanan itulah yang dulu sering muncul fenomena genangan berwarna merah.
”Di depan kamar Kartini ada saka (tiang), yang sisi kanan menghadap laut selalu terlihat genangan atau basah berwarna merah. Itu dulu ya, kalau sekarang saya kurang paham,” sebut Hary.
Pengalaman yang sama, bertemu sosok wanita tua yang diyakini adalah sosok Kartini, juga pernah dialami Hary saat berada di Pendopo Kabupaten Jepara. Itu terjadi saat dirinya menjalani prajabatan sebagai CPNS di Jepara sekitar tahun 1990-an.
Hary yang kebetulan adalah keponakan dari Bupati Jepara Bambang Poerwadi (almarhum), sempat beberapa kali menginap di rumah dinas pamannya itu. Di salah satu sudut kompleks Pendopo Kabupaten Jepara itulah dirinnya juga mengaku bertemu sosok wanita yang diyakininya adalah RA Kartini.
”Saat itu saya melihat-lihat bagian dari pendopo itu. Dulu didekat pendopo ada sebuah bangunan kecil yang digunakan sebagai Museum Kartini kalau tidak salah. Disitulah saya melihat sosok sepuh sedang duduk,” jelas Hary.
Masa prajabatan CPNS itu dilaksanakan di Teluk Awur, selama sekitar 1 bulan. Pada kesempatan itu dirinya mengaku beberapa kali menyempatkan diri menginap di rumah dinas pamannya, Bambang Poerwadi di Pendopo Kabupaten Jepara.
Sebelum menjadi CPNS sekitar tahun 1990-an, Hary mengaku sejak 1987 menjadi pegawai honorer di Bagian Humas Pemkab Rembang. Saat itu dirinya juga bertugas menjadi penyiar RSPD Rembang.
Setelah menjadi PNS sekitar 1990 dirinya masih bertugas di Rembang, sebelum akhirnya pada 1994 pindah tugas di Banjarnegara. Tahun 2021 lalu dirinya mengakhiri tugasnya sebagai PNS di Satpol PP Rembang.