Merapi Muntahkan Guguran Lava Sejauh 1,8 Kilometer
Budi Santoso
Kamis, 2 Mei 2024 13:21:00
Muriannews, Yogyakarta – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta ) memuntahkan guguran lava, Kamis (2/5/2024). Menurut laporan, guguran lava terjadi sampai 15 kali.
Guguran lava yang terjadi, mencapai jarak luncur maksimum 1,8 kilometer. Ini menjadi tanda-tanda mengenai adanya perkembangan aktif dari aktifitas vulkanik di Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangannya di Yogyakarta, menyebut kejadian itu berlangsung sejak Kamis (2/5/2024) dinihari WIB. Pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, melihat guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter," kata Agus Budi Santoso, seperti dilansir Antara.
Selain guguran lava pijar, Gunung Merapi juga dilaporkan memunculkan 21 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 69.84-180.4 detik. Kemudian juga ada dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5.8-5.92 detik.
Sebelumnya pada pengamatan Rabu (1/5/2024) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat enam kali meluncurkan guguran lava pijar. Dari pengamatan guguran lava mengarah ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.
Sementara itu, berdasarkan Laporan BPPTKG periode 19-25 April 2024, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi diketahui berubah. Hal itu terjadi karena aktivitas guguran lava yang terjadi. Sedangkan morfologi kubah tengah relatif tetap.
Selanjutnya, berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Maret 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.054.600 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah diperkirakan sebesar 2.358.200 meter kubik.
Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi disebut bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya. Wilayah ini meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Lalu untuk sektor tenggara wilayah yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer juga bisa terdampak. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Muriannews, Yogyakarta – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta ) memuntahkan guguran lava, Kamis (2/5/2024). Menurut laporan, guguran lava terjadi sampai 15 kali.
Guguran lava yang terjadi, mencapai jarak luncur maksimum 1,8 kilometer. Ini menjadi tanda-tanda mengenai adanya perkembangan aktif dari aktifitas vulkanik di Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangannya di Yogyakarta, menyebut kejadian itu berlangsung sejak Kamis (2/5/2024) dinihari WIB. Pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, melihat guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter," kata Agus Budi Santoso, seperti dilansir Antara.
Selain guguran lava pijar, Gunung Merapi juga dilaporkan memunculkan 21 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 69.84-180.4 detik. Kemudian juga ada dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5.8-5.92 detik.
Sebelumnya pada pengamatan Rabu (1/5/2024) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat enam kali meluncurkan guguran lava pijar. Dari pengamatan guguran lava mengarah ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.
Sementara itu, berdasarkan Laporan BPPTKG periode 19-25 April 2024, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi diketahui berubah. Hal itu terjadi karena aktivitas guguran lava yang terjadi. Sedangkan morfologi kubah tengah relatif tetap.
Selanjutnya, berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Maret 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.054.600 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah diperkirakan sebesar 2.358.200 meter kubik.
Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi disebut bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya. Wilayah ini meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Lalu untuk sektor tenggara wilayah yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer juga bisa terdampak. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.