Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan di APBN 2025 direncanakan akan naik. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menkeu (Menteri Keuangan) Sri Mulyani Indrawati, Senin (20/5/2024).

Sri Mulyani menyampaikan informasi ini dalam Rapat Paripurna DPR tentang penyampaian pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). Menkeu menyampaikan KEM-PPKF tahun 2025 kepada DPR RI melalui Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

“Kami menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi juga harus disertai peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” demikian dikatakan Sri Mulyani Indrawati seperti dilansir oleh Antara, Senin (20/5/2024).

Menurut Sri Mulyani, untuk anggaran pendidikan 2025 dialokasikan sebesar Rp 708,2 triliun hingga Rp 741,7 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan anggaran tahun ini yang mencapai Rp 665,02 triliun.

Anggaran tersebut rencananya digunakan untuk peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan perguruan tinggi. Kemudian juga penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.

Sementara untuk anggaran kesehatan 2025 diperkirakan berkisar Rp 191,5 triliun hingga Rp 217,8 triliun. Adapun pada APBN 2024, nilai pagu bidang kesehatan ditetapkan sebesar Rp 185,2 triliun.

Anggaran kesehatan akan digunakan untuk mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Di samping itu, juga untuk akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil.

KEM-PPKF kali ini merupakan rancangan transisi. Di mana pemerintahan saat ini membahas bersama DPR RI untuk dilaksanakan oleh pemerintahan mendatang.

Sri Mulyani memastikan desain fiskal dan asumsi makro yang tertuang dalam KEM-PPKF telah dikoordinasikan dengan tim pemerintah berikutnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sehingga eksekusinya bisa dilakukan dengan baik.

“Kami terus berkomunikasi dengan tim maupun orang-orang yang ditunjuk oleh Pak Prabowo, sehingga apa yang kita tuangkan bisa sedapat mungkin memasukkan seluruh aspirasi agar program dan prioritas pembangunan pemerintahan baru tetap bisa berjalan tanpa harus menunggu waktu,” ujar Sri Mulyani.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler