Jokowi Minta Sosialisasi Pancasila Dilakukan dengan Cara Kekinian
Budi Santoso
Sabtu, 1 Juni 2024 12:11:00
Murianews, Jakarta – Presiden Jokowi meminta agar Pancasila terus dilestarikan dan disosialisasikan kepada generasi bangsa. Sosialisasi Pancasila diminta dilakukan dengan cara kekinian.
Dengan cara-cara kekinian, diharapkan bisa mudah dipahami oleh masyarakat Indonesia saat ini, yang didominasi generasi Y atau millenial, generasi Z, dan generasi alpha. Jokowi menyampaikan hal ini dalam amanatnya sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024.
Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 secara nasional digelar di Dumai, Riau, Sabtu (1/6/2024). Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut, di tengah perkembangan zaman saat ini, nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan dan diwariskan dalam perilaku nyata.
Aktualisasi itu bisa diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan nyata yang jelas hasilnya dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sehingga, nilai-nilai Pancasila itu bisa terus hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
“Kini demografi Indonesia didominasi oleh generasi Y—generasi millenial, generasi Z—gen Z, dan generasi alpha. Oleh karena itu, cara kita menyosialisasikan Pancasila juga harus dengan cara-cara mereka, dengan cara dan praktik-praktik, teladan yang nyata dan menggunakan serta mengembangkan budaya Indonesia,” ujar Jokowi, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (1/6/2024).
Presiden Jokowi juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Menunjukkannya dalam ucapan, perilaku dan kebijakan yang berpihak nyata kepada seluruh rakyat Indonesia dan menjadikan Indonesia berwibawa di mata dunia.
Indonesia konsisten dengan politik bebas aktif, memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa, termasuk kemerdekaan bangsa Palestina dan memperjuangkan perdamaian dunia. Hal ini sesuai dengan apa yang terkandung dalam nilai Pancasila.
Peran Indonesia dalam politik internasional juga semakin kokoh, di mana Indonesia telah berhasil menjadi pemimpin G20, Ketua ASEAN yang sukses dan terus akan berkontribusi pada dunia. Termasuk melalui penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF) yang baru saja diselenggarakan.
Selain itu, Indonesia juga ikut terus berupaya dalam gerakan dunia menuju ekonomi hijau. Pilihan tersebut diambil karena Indonesia memiliki kekuatan besar dan daya saing tinggi dalam ekonomi hijau.
“Kita punya hampir semua jenis energi hijau mulai dari energi panas bumi, energi surya, energi air, energi angin, dan energi ombak. Kita juga punya hasil kebun yang bisa diolah menjadi biodiesel, bioethanol dan bioavtur," ujarnya.
"Kekuatan energi hijau ini akan mengundang pembiayaan ekonomi hijau, menghasilkan pangan hijau dan membuka peluang-peluang bagi green jobs yang menyejahterakan dan sekaligus berkelanjutan,” tambah Jokowi.
Presiden pun menekankan bahwa transisi energi harus dilanjutkan secara bertahap. Dan Indonesia harus mempercepat transisi energi menuju energi hijau.
Pertamina dan PLN akan didorong untuk terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Berikutnya akan bisa menyejahterakan masyarakat, utamanya rakyat bawah, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.



