Masuk Juni 2024, Wisata Bantul Hasilkan PAD Rp 14,5 Miliar
Budi Santoso
Rabu, 3 Juli 2024 14:41:00
Murianews, Bantul – Industri wisata Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan PAD (Pemasukan Asli Daerah) hingga Rp 14,5 miliar, sampai Juni 2024. PAD tersebut didapatkan dari sejumlah destinasi wisata Bantul.
Kasi Promosi dan Informasi di Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji, menyebut jumlah itu adalah realisasi PAD mulai Januari-Juni 2024. Perolehan PAD tersebut dihimpun dari semua destinasi wisata yang diberlakukan retribusi tiket masuk.
Diantaranya adalah kawasan Pantai Parangtritis, kemudian kawasan pantai Bantul wilayah barat, wisata alam Gua Selarong dan Gua Cerme. Semuanya telah dihitung selama kurun waktu tersebut, hingga didapatkan angka PAD tersebut.
Selama periode Januari hingga Juni, objek wisata di Bantul telah dikunjungi sebanyak 1.260.079 orang. Selanjutnya, dari kunjungan itu menghasilkan PAD dari restribusi tiket sebesar Rp 14,5 miliar.
"Realisasi pendapatan dari sektor pariwisata selama enam bulan pada 2024 tersebut baru mencapai sebanyak 29,69 persen dari target pendapatan selama setahun sebesar Rp49 miliar," demikian dikatakan Markus, seperti dilansir Antara, Rabu (3/7/2024).
Kawasan wisata pantai Parangtritis yang memiliki daya tarik wisata Gumuk Pasir, dan Pantai Depok masih menjadi tujuan utama bagi wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun luar daerah, banyak yang berkunjung di destinasi wisata Bantul ini.
Markus menjelaskan, dilihat berdasarkan perolehan PAD pariwisata tiap bulannya, dalam dua bulan terakhir (Mei – Juni) angkanya mengalami kenaikan. Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan empat bulan sebelumnya (Januari-April).
Selama Januari, jumlah kunjungan wisata Bantul mencapai 199.352 orang dengan PAD sebesar Rp 1,94 miliar. Kemudian pada Februari jumlah kunjungan mencapai 199.927 wisatawan dengan perolehan PAD sebesar Rp 1,945 miliar.
Berikutnya pada Maret tercatat jumlah kunjungan wisata Bantul mencapai 98.449 wisatawan dengan penerimaan PAD sebesar Rp 957 juta. Lalu selama bulan April, objek wisata Bantul dikunjungi sebanyak 280.014 wisatawan dengan PAD sebesar Rp 2,72 miliar.
Selanjutnya pada bulan Mei, data kunjungan wisata Bantul mencatat ada 260.820 orang wisatawan dengan perolehan PAD sebesar Rp 3,77 miliar. Kemudian selama Juni sebanyak ada 221.517 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp 3,20 miliar.
"Meski jumlah pengunjung pada Mei dan Juni turun dibanding April, namun perolehan PAD naik, karena nominal retribusi wisata per Mei mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per orang untuk masuk kawasan pantai," jelasnya.
Murianews, Bantul – Industri wisata Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan PAD (Pemasukan Asli Daerah) hingga Rp 14,5 miliar, sampai Juni 2024. PAD tersebut didapatkan dari sejumlah destinasi wisata Bantul.
Kasi Promosi dan Informasi di Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji, menyebut jumlah itu adalah realisasi PAD mulai Januari-Juni 2024. Perolehan PAD tersebut dihimpun dari semua destinasi wisata yang diberlakukan retribusi tiket masuk.
Diantaranya adalah kawasan Pantai Parangtritis, kemudian kawasan pantai Bantul wilayah barat, wisata alam Gua Selarong dan Gua Cerme. Semuanya telah dihitung selama kurun waktu tersebut, hingga didapatkan angka PAD tersebut.
Selama periode Januari hingga Juni, objek wisata di Bantul telah dikunjungi sebanyak 1.260.079 orang. Selanjutnya, dari kunjungan itu menghasilkan PAD dari restribusi tiket sebesar Rp 14,5 miliar.
"Realisasi pendapatan dari sektor pariwisata selama enam bulan pada 2024 tersebut baru mencapai sebanyak 29,69 persen dari target pendapatan selama setahun sebesar Rp49 miliar," demikian dikatakan Markus, seperti dilansir Antara, Rabu (3/7/2024).
Kawasan wisata pantai Parangtritis yang memiliki daya tarik wisata Gumuk Pasir, dan Pantai Depok masih menjadi tujuan utama bagi wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun luar daerah, banyak yang berkunjung di destinasi wisata Bantul ini.
Markus menjelaskan, dilihat berdasarkan perolehan PAD pariwisata tiap bulannya, dalam dua bulan terakhir (Mei – Juni) angkanya mengalami kenaikan. Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan empat bulan sebelumnya (Januari-April).
Selama Januari, jumlah kunjungan wisata Bantul mencapai 199.352 orang dengan PAD sebesar Rp 1,94 miliar. Kemudian pada Februari jumlah kunjungan mencapai 199.927 wisatawan dengan perolehan PAD sebesar Rp 1,945 miliar.
Berikutnya pada Maret tercatat jumlah kunjungan wisata Bantul mencapai 98.449 wisatawan dengan penerimaan PAD sebesar Rp 957 juta. Lalu selama bulan April, objek wisata Bantul dikunjungi sebanyak 280.014 wisatawan dengan PAD sebesar Rp 2,72 miliar.
Selanjutnya pada bulan Mei, data kunjungan wisata Bantul mencatat ada 260.820 orang wisatawan dengan perolehan PAD sebesar Rp 3,77 miliar. Kemudian selama Juni sebanyak ada 221.517 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp 3,20 miliar.
"Meski jumlah pengunjung pada Mei dan Juni turun dibanding April, namun perolehan PAD naik, karena nominal retribusi wisata per Mei mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per orang untuk masuk kawasan pantai," jelasnya.