Nisan Maulana Malik Ibrahim di Museum Kebangkitan Nasional
Budi Santoso
Senin, 16 September 2024 17:27:00
Murianews, Jakarta –Bertepatan dengan Maulid Nabi Muhamad SAW 1446 H, salah satu memorabilia Sunan Gresik dipamerkan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Senin (16/9/2024). Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim, merupakan salah satu Wali Songo yang terkenal.
Benda memorabilia yang dimaksud adalah replika nisan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Kudus. Benda ini dipamerkan dalam Pameran Literasi Aksara Gata bertajuk: ”Mengungkap makna, membaca tanda".
Anggota Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) Teguh Fatchur Rozi menjelaskan, pada nisan makam Maulana Malik Ibrahim, terdapat banyak aksara dan tulisan yang mengandung surat-surat dalam Al Quran.
Pameran ini, pembukaannya dilakukan tepat pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Secara kebetulan tanggal tersebut juga bertepatan dengan haul (peringatan meninggalnya) Maulana Malik Ibrahim, dan Maulid Nabi Muhamad SAW.
”Di nisan bagian bawah, tertulis beliau meninggal hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 822 H, jadi nisannya ini berusia 624 tahun dalam kalender Hijriah,” kata Teguh Fatchur Rozi seperti dilansir Antara.
Meskipun yang dipamerkan adalah riplika dari nisan Maulana Malik Ibrahim, namun benda ini tetap menarik perhatian. Nisan yang dipamerkan adalah replika dari salah satu bagian makam Maulana Malik Ibrahi,
Seperti yang sudah diketahui, makam Maulana Malik Ibrahim, termasuk pada nisannya, banyak aksara arab dengan tulisannya lumayan banyak. Ada Al Quran Surat Al Ikhlas, Surat Al Baqarah ayat 255, kemudian Surah Al Ashr, Ali Imran, At Taubah dan banyak lainnya.
Khusus pada nisan, juga mengandung tiga jenis khat. Masing-masing garis atau tulisan indah dalam kaligrafi Arab. Inilah yang membuat memorabilia Maulana Malik Ibrahim sangat menarik.
“Ada tiga jenis dalam khat Arab, ada khat Tsuluts, khat Naskhi, dan khat Kufi. Ada macam-macam tulisan,” jelas Teguh Fatchur Rozi lagi.
Teguh juga memaparkan, dalam nisan Maulana Malik Ibrahim, terdapat sanjungan-sanjungan dari masyarakat yang ditujukan padanya. Itu karena semasa hidup, Sunan Gresik itu adalah seorang penasihat raja sekaligus tokoh agama yang dekat dengan rakyat jelata.
“Beliau meninggal dalam keadaan syahid (berjuang di jalan kebenaran), dan di samping itu, ada juga ragam hias yang menarik sekali dalam nisan tersebut,” tuturnya.
Nisan yang dipamerkan, meskipun replika, dipesan dari Gujarat, India. Sedangkan , dengan nisan asli, saat ini berada di Desa Sukolilo, Kota Gresik, tempat Maulana Malik Ibrahim dimakamkan.
Teguh juga mengemukakan, arti dari nisan tersebut menunjukkan relasi kuasa dan keterkaitan antara Kerajaan Gresik dan Samudera Pasai. Makam sejenis itu juga cukup banyak dijumpai di Samudera Pasai.
”Berarti masih ada keterkaitan antara Gresik dan Kerajaan Samudera Pasai,” katanya.
Pameran Literasi Aksara Gata digelar di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, hingga Sabtu (28/9/2024). Ratusan aksara kuno Nusantara dipamerkan baik berupa abklats, replika, negatif kaca, dan cetakan logam.
Benda-benda ini merupakan koleksi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, serta beberapa koleksi yang dikumpulkan oleh Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI). Salah satunya adalah nisan Maulana Malik Ibrahim.
Sebagian besar aksara kuno yang diterjemahkan merupakan syair yang memuat pesan-pesan luhur dari para leluhur. Pesannya kaya akan nasihat bijaksana tentang hubungan alam dengan manusia.



