Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), memastikan teknologi Siber masuk dalam Rencana Strategis mereka. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono memastian hal ini.

Menurutnya, pengembangan teknologi siber sudah masuk dalam rencana strategis (Renstra) TNI AU untuk 20 tahun kedepan. Sehingga pada saatnya TNI AU sudah bisa benar-benar menguasai teknologi siber ini.

"Kita sekarang sedang menyusun postur Angkatan Udara dalam 20 tahun ke depan dan ini perkembangan teknologi ini direncanakan ada empat renstra, Rencana Strategis Angkatan Udara per 5 tahun," kata Tonny, dilansir dari Antara, Rabu (9/10/2024).

Menurut Tonny, pengembangan teknologi siber menjadi salah satu prioritas TNI AU lantaran saat ini dunia tengah memasuki era peperangan siber atau Cyber Warfare.

Cyber Warfare tersebut kerap kali menyerang jaringan informasi, pembobolan data pemerintah hingga penyebaran berita propaganda demi menghancurkan sebuah negara.

Untuk mencapai pertahanan siber yang kuat di tahun 2044, Tonny pun telah merencanakan langkah-langkah yang harus lakukan dalam waktu dekat.

Langkah pertama, kata dia, yakni menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam bidang pertahanan siber.

Tidak hanya itu, pihaknya juga membutuhkan fasilitas dan teknologi yang canggih untuk menunjang kerja pertahanan siber.

"Saya menyadari bahwa mengikuti perkembangan elektronika ini tidak mudah dan tidak murah. Sehingga dibutuhkan anggaran yang cukup besar," lanjut Tonny, Kepala Staf TNI AU.

Terakhir, lanjut Tonny, pihaknya membutuhkan organisasi utama di bidang pertahanan siber yang akan menjadi wadah utama tempat seluruh SDM dan teknologi pertahanan siber bekerja.

Dengan pengembangan teknologi siber yang kuat, Tonny yakin di tahun 2044 Indonesia akan pertahanan siber yang semakin kuat.

Komentar