“Setelah puluhan tahun hidup tanpa penerangan listrik, masyarakat setempat akhirnya merasakan terang di rumah mereka,” kata Bupati Jember Muhammad Fawait dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara.
Peresmian aliran listrik berkapasitas 900 VA tersebut menjadi sejarah baru bagi Dusun Bandealit. Sebanyak 350 kepala keluarga kini dapat menikmati fasilitas dasar yang selama ini hanya menjadi impian mereka, saat melihat warga lain di Jawa Timur begitu mudah mendapatkannya.
Bupati Jember Gus Fawait menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terwujudnya langkah besar tersebut. Pihaknya berterima kasih kepada TNI, Polri, Perhutani, pihak TN Meru Betiri, serta seluruh elemen yang terlibat dalam mewujudkan mimpi masyarakat Bandealit ini.
“Setelah 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, hari ini warga Bandealit akhirnya merasakan kemerdekaan dari kegelapan. Ini perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil,” ujarnya.
Murianews, Jember – Setelah Republik Indonesia sudah berusia 80 tahun pada 17 Agustus 2025 ini, warga Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur akhirnya bisa menikmati aliran listrik. Sebuah ironi di tengah pembangunan yang telah terjadi.
Dusun yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) ini merasakan penerangan listrik pertama kalinya di momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025). Aliran listrik ini disambut suka cita masyarakat di Dusun Bandealit.
Seperti dilansir dari Antara, masyarakat Dusun Bandealit baru bisa merasakan terang lampu listrik setelah Republik berusia 80 tahun. Sementara di wilayah lain di Jawa begitu luar biasa pembangunannya, tetapi di Bandealit justru baru kali ini bisa menikmati aliran listrik.
“Setelah puluhan tahun hidup tanpa penerangan listrik, masyarakat setempat akhirnya merasakan terang di rumah mereka,” kata Bupati Jember Muhammad Fawait dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara.
Peresmian aliran listrik berkapasitas 900 VA tersebut menjadi sejarah baru bagi Dusun Bandealit. Sebanyak 350 kepala keluarga kini dapat menikmati fasilitas dasar yang selama ini hanya menjadi impian mereka, saat melihat warga lain di Jawa Timur begitu mudah mendapatkannya.
Bupati Jember Gus Fawait menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terwujudnya langkah besar tersebut. Pihaknya berterima kasih kepada TNI, Polri, Perhutani, pihak TN Meru Betiri, serta seluruh elemen yang terlibat dalam mewujudkan mimpi masyarakat Bandealit ini.
“Setelah 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, hari ini warga Bandealit akhirnya merasakan kemerdekaan dari kegelapan. Ini perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil,” ujarnya.
Hadirnya Negara...
Menurut Fawait, kehadiran listrik tidak hanya sebatas penerangan, tetapi juga simbol hadirnya negara bagi masyarakat yang selama ini hidup di wilayah terpencil. Pihaknya menegaskan pembangunan di Bandealit tidak berhenti sampai di sini, tetapi akan dilanjutkan dengan perbaikan infrastruktur jalan serta penyediaan penerangan jalan umum (PJU) demi mendukung mobilitas warga.
“Bandealit adalah bagian dari Kabupaten Jember, bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka pembangunan harus dilanjutkan,” tegas Bupati Jember.
Pemkab Jember sendiri menyatakan terus berkomitmen melanjutkan pembangunan dasar di Bandealit. Tidak hanya listrik, tetapi juga jalan dan fasilitas lainnya. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi berada dalam kategori kemiskinan ekstrem, dan bisa bergerak menuju kesejahteraan.
Pihaknya juga menyinggung, perjuangan menghadirkan listrik ke Bandealit tidaklah mudah. Namun, dengan dukungan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berbagai infrastruktur dasar perlahan dapat diwujudkan di pelosok daerah.
“Di era Presiden Prabowo, jalan di Bandealit sudah bagus, listrik sudah masuk. Maka tugas bersama adalah menjaga semua aset itu agar manfaatnya bisa terus dirasakan untuk generasi mendatang,” pungkasnya.
Dengan masuknya listrik, harapan baru tumbuh di tengah masyarakat Bandealit. Anak-anak kini dapat belajar dengan penerangan yang layak, aktivitas warga lebih produktif, dan roda perekonomian pun diharapkan bergerak lebih cepat.