Kamis, 20 November 2025


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kebiasaan masyarakat jika memasuki bulan Ramadan adalah banyak yang membagikan takjil. Entah dari kkmunitas atau pun perorangan.

Ketika membagikan takjil tersebut, sebagian besar dibungkus menggunakan plastik. Hal ini yang menurutnya gidam diperbolehkan.

”Kalau mau memberikan takjil dan sebagainya, kalau bisa jangan pakai plastik. Disuruh makan di situ (tempat), kemudian nanti (sampahnya) dikumpulkan biar tidak ke mana-mana,” ujarnya mengutip Kompas.com, Senin (20/3/2023).

BacaUang Rp 35 Juta Disimpan di Kantong Plastik Malah Hancur Dimakan Rayap

Menurutnya, langkah itu penting dilakukan sebagai bagian dari upaya gerakan tanpa kantong plastik, termasuk pula menghindari pemakaian gelas atau botol minum kemasan plastik.

”Kalau bisa kita makan atau minum tidak pakai yang gelas atau botol plastik,” ujar dia.Meski begitu, belum ada sanksi untuk yang melanggar larangan itu. Sebab, Hebi menyebut, ketentuan itu baru bersifat peringatan.”Masih (sanksi) administrasi, kami tidak ingin mengganggu perekonomian Surabaya dengan sanksi yang memberatkan,” kata dia.Dia menambahkan jika untuk sementara, kantong plastik dulu yang dilarang, selebihnya nanti menyusul.BacaPemkot Surabaya Larang Warganya Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai”Sementara tas kresek (kantong plastik) dulu saja (yang dilarang), kalau (plastik) wadah es maupun sedotan masih bisa (digunakan), namun ke depan tidak boleh,” terangnya.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler