Kepala Kantor Kemenag Surabaya Pardi mengatakan, ada beberapa kendala dalam proses pemantauan hilal di Surabaya ini. salah satunya adalah karena cuaca mendung.
”Hari ini dilakukan proses rukyatul hilal diperoleh pemantauan tidak bisa dilihat karena cuaca mendung,”terangnya mengutip
, Kamis (20/4/2023).
Selanjutnya, untuk elongasinya juga cukup pendek waktunya, yakni hanya 2 derajat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilihat.
”Karena itu Kemenag Surabaya diputuskan dan dikirim ke pusat untuk di titik One Icon ini tidak bisa dilihat (Hilal),” tegasnya.Pardi menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil pemantauan hilal di titik lain untuk menentukan awal Syawal.”Bahwa kita tunggu pantauan beberapa tempat ada 37 tempat di Jatim, ada yang lihat atau tidak itu nanti digabungkan seluruh Indonesia dan sidang isbat dilaksanakan pukul 19.00 WIB,” jelas Pardi.
Murianews, Surabaya – Proses pemantauan hilal oleh Kementerian Agama (Kemenag) dilakukan di 123 titik pantauan. Namun, untuk di Surabaya sendiri, hingga saat ini hilal belum terlihat.
Kepala Kantor Kemenag Surabaya Pardi mengatakan, ada beberapa kendala dalam proses pemantauan hilal di Surabaya ini. salah satunya adalah karena cuaca mendung.
”Hari ini dilakukan proses rukyatul hilal diperoleh pemantauan tidak bisa dilihat karena cuaca mendung,”terangnya mengutip
Detik.com, Kamis (20/4/2023).
Selanjutnya, untuk elongasinya juga cukup pendek waktunya, yakni hanya 2 derajat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilihat.
Baca: Hilal Tak Terlihat dari Pantai Kartini Jepara
”Karena itu Kemenag Surabaya diputuskan dan dikirim ke pusat untuk di titik One Icon ini tidak bisa dilihat (Hilal),” tegasnya.
Pardi menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil pemantauan hilal di titik lain untuk menentukan awal Syawal.
”Bahwa kita tunggu pantauan beberapa tempat ada 37 tempat di Jatim, ada yang lihat atau tidak itu nanti digabungkan seluruh Indonesia dan sidang isbat dilaksanakan pukul 19.00 WIB,” jelas Pardi.