WHO Umumkan Akhiri Darurat Pandemi Covid-19 Global
Cholis Anwar
Sabtu, 6 Mei 2023 07:35:39
Murianews, Jakarta – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mengakhiri darurat pandemi Covid-19 terhitung mulai Jumat (5/5/2023) kemarin. Keputusan tersebut diambil setelah adanya pertemuan Komite Darurat WHO dengan mendeklarasikan akhir dari darurat kesehatan publik global Covid-19.
Sebagaimana diketahui, Pandemi Covid-19 telah memakan korban 6,9 juta jiwa di seluruh dunia. Bahkan kondisi ini juga membuat perekonomian dunia semakin suram.
”Karena itu, dengan harapan yang sangat besar, saya mendeklarasikan bahwa Covid-19 sudah bukan darurat kesehatan global,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutip CNBC Indonesia, Sabtu (6/5/2023).
Baca: Kabar Baik, WHO Sebut Sinovac Efektif Lawan Omicron
Kendati demikian, sekalipun darurat pandemi covid-19 dinyatakan berakhir, bukan berarti covid-19 tidak ada.
WHO menyatakan berakhirnya kondisi pandemi Covid menunjukkan keberhasilan negara-negara di seluruh dunia, tetapi tetap menegaskan bahwa Covid bakal terus ada di muka bumi.
”Covid telah mengubah dunia, mengubah kita. Seperti apa yang seharusnya terjadi. Jika kita kembali seperti dulu sebelum Covid, kita gagal untuk belajar dan bersalah ke generasi masa depan,” kata Ghebreyesus.
Sebagaimana diketahui, Pandemi Covid-19 telah memakan korban 6,9 juta jiwa di seluruh dunia. Bahkan kondisi ini juga membuat perekonomian dunia semakin suram.
”Karena itu, dengan harapan yang sangat besar, saya mendeklarasikan bahwa Covid-19 sudah bukan darurat kesehatan global,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutip CNBC Indonesia, Sabtu (6/5/2023).
Baca: Kabar Baik, WHO Sebut Sinovac Efektif Lawan Omicron
Kendati demikian, sekalipun darurat pandemi covid-19 dinyatakan berakhir, bukan berarti covid-19 tidak ada.
WHO menyatakan berakhirnya kondisi pandemi Covid menunjukkan keberhasilan negara-negara di seluruh dunia, tetapi tetap menegaskan bahwa Covid bakal terus ada di muka bumi.
”Covid telah mengubah dunia, mengubah kita. Seperti apa yang seharusnya terjadi. Jika kita kembali seperti dulu sebelum Covid, kita gagal untuk belajar dan bersalah ke generasi masa depan,” kata Ghebreyesus.
