Rabu, 19 November 2025


Namun, untuk kerja sama dengan Korea Selatan baru sebatas penandatanganan nota kesepahaman, sementara untuk implementasinya masih belum dilakukan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, jalinan kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi itu sangat baik.

Baca: Momen KTT ASEAN 2023, Jokowi Serukan Kekerasan di Myanmar Dihentikan

Menurutnya, baru-baru ini Indonesia dan Malaysia telah resmi menggunakan mata uang masing-masing untuk bertransaksi. Malaysia menjadi negara kedua setelah Thailand yang kini meninggalkan dolar Amerika Serikat ketika bertransaksi.

”Selain ASEAN 5 yang sudah jalan, Indonesia-Malaysia berupa rupiah dan ringgit, Indonesia-Thailand berupa rupiah-baht dan lain-lain,” katanya mengutip Merdeka.com, Selasa (9/5/2023).

Perry mengatakan, semakin cepat dan luas penggunaan mata uang lokal, manfaatnya akan segera dirasakan masyarakat. Mengingat kerja sama ini merupakan upaya regulator memfasilitasi sektor perdagangan dan investasi lewat sistem pembayaran.
Tak hanya itu, secara umum, penggunaan mata uang lokal akan mendorong stabilitas nilai tukar mata uang negara masing-masing.”Dengan semakin luasnya penggunaan local currency, tentu saja stabilitas nilai tukar juga akan lebih terjaga dan ini juga akan lebih efisien, biaya transaksi kan lebih murah,” terangnya.Di sisi lain, penggunaan mata uang lokal ini bisa mempermudah saat bertransaksi. Masyarakat tidak perlu mengonversi mata uang lokal ke Dollar Amerika lalu ditukar lagi dengan mata uang negara tujuan.Baca: Amerika Serikat Resmi Akhiri Status Darurat Covid-19Berbagai transaksi bisa digunakan lewat telepon genggam (ponsel) karena menggunakan QRIS yang sudah terkoneksi dengan QR negara lain.”Yang dulunya harus dikonversikan ke dolar, dolar ke local currency, sekarang kan tidak melalui dolar lagi. Itu yang terus dilakukan. Dan ini juga dilakukan ke berbagai negara,” jelasnya.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler