Ada banyak daerah yang belum mempunyai alat untuk ELTE tersebut. Kemudian, masih banyak pengguna kendaraan yang melakukan pelanggaran ketika ETLE diberlakukan.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut ETLE belum efektif menekan angka pelanggaran lalu lintas lantaran belum semua wilayah memilikinya. Dia mengatakan jumlah kamera e-TLE masih terbatas.
”ETLE sangat efektif penerapannya, tetapi belum semua tempat itu dipasang ETLE. Dan ETLE juga selain di tempat-tempat tertentu, juga sudah ada ETLE yang mobile, itu juga belum bisa maksimal karena pengadaan ETLE juga terbatas dan jumlahnya belum banyak,” kata Sandi mengutip
Sandi menjelaskan, jika keberadaan kamera ETLE sudah semakin banyak dan di seluruh daerah, kemungkinan tilang manual bisa ditiadakan.”Nanti
ke depan, apabila nanti pengadaan, sudah semakin banyak, tempat-tempat tertentu bisa di-cover dengan ETLE, maka tilang manual juga tidak akan kita gunakan lagi,” ucap Sandi.
Namun untuk saat ini karena belum semuanya ter-cover dengan ETLE, maka dibantu dengan tilang manual. Hal ini sebagai upaya agar ketika ada pelanggaran yang membahayakan masyarakat lainnya di depan mata, petugas bisa menindak.”Misalnya ada yang bonceng tiga, kemudian tidak menggunakan helm, kecelakaan-kecelakaan itu seolah-olah terjadi di depan mata petugas tapi tidak bisa di apa-apain karena tidak ter-cover dengan ETLE,” terangnya.
Murianews, Jakarta – Tilang manual yang sebelumnya ditiadakan dan diganti dengan tilang elektronik atau ETLE, kini justru diberlakukan lagi. Polri memberikan alasan bahwa pemberlakuan kembali tilang manual lantaran tilang ETLE belum berlaku maksimal.
Ada banyak daerah yang belum mempunyai alat untuk ELTE tersebut. Kemudian, masih banyak pengguna kendaraan yang melakukan pelanggaran ketika ETLE diberlakukan.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut ETLE belum efektif menekan angka pelanggaran lalu lintas lantaran belum semua wilayah memilikinya. Dia mengatakan jumlah kamera e-TLE masih terbatas.
Baca: Tilang Manual Berlaku Lagi, Ini Langkah Polri Agar Polantas Tak Main-Main
”ETLE sangat efektif penerapannya, tetapi belum semua tempat itu dipasang ETLE. Dan ETLE juga selain di tempat-tempat tertentu, juga sudah ada ETLE yang mobile, itu juga belum bisa maksimal karena pengadaan ETLE juga terbatas dan jumlahnya belum banyak,” kata Sandi mengutip
Detik.com, Selasa (16/5/2023).
Sandi menjelaskan, jika keberadaan kamera ETLE sudah semakin banyak dan di seluruh daerah, kemungkinan tilang manual bisa ditiadakan.
”Nanti
insyaallah ke depan, apabila nanti pengadaan, sudah semakin banyak, tempat-tempat tertentu bisa di-cover dengan ETLE, maka tilang manual juga tidak akan kita gunakan lagi,” ucap Sandi.
Baca: Boyolali Mulai Terapkan Tilang Manual Akhir Januari, Ini Sasarannya
Namun untuk saat ini karena belum semuanya ter-cover dengan ETLE, maka dibantu dengan tilang manual. Hal ini sebagai upaya agar ketika ada pelanggaran yang membahayakan masyarakat lainnya di depan mata, petugas bisa menindak.
”Misalnya ada yang bonceng tiga, kemudian tidak menggunakan helm, kecelakaan-kecelakaan itu seolah-olah terjadi di depan mata petugas tapi tidak bisa di apa-apain karena tidak ter-cover dengan ETLE,” terangnya.