Setahun Berlalu Pascagempa Cianjur, Pemulihan Masih Berlangsung

Cholis Anwar
Selasa, 21 November 2023 07:13:00


Murianews, Cianjur – Hari ini, Selasa 21 November 2023, memasuki setahun peristiwa tragis gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Guncangan pada pukul 13.21 WIB itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, tanah longsor, dan menelan korban jiwa.
Hingga saat ini, Pemerintah dan masyarakat terus berjuang untuk membangun kembali dan pulih dari keterpurukan yang diakibatkan bencana tersebut. Meskipun sudah setahun berlalu, masih terdapat penyintas yang tinggal di hunian darurat dan ratusan siswa yang terpaksa belajar di tenda.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, meskipun penanggulangan pascagempa belum sepenuhnya tuntas, namun dibandingkan dengan daerah lain yang mengalami bencana serupa, penanganan di wilayahnya tergolong cepat.
”Saat ini sudah banyak bangunan dan infrastruktur yang dibangun, meskipun masih ada teman-teman kita yang tinggal di tenda,” ujar Herman mengutip Kompas.com, .
Penyintas yang masih menempati tenda dan hunian darurat menerima dana tunggu hunian sebesar Rp 500.000 per bulan. Herman menjelaskan jika dana tersebut dapat digunakan untuk sewa rumah atau membangun hunian darurat. Namun, ada beberapa yang lebih memilih tinggal di tenda.
Proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga terdampak gempa masih berlanjut, dan saat ini sedang menunggu penyaluran dana stimulan tahap keempat. Herman berharap penyaluran ini dapat segera terlaksana agar 4.000 kepala keluarga dapat kembali ke rumah masing-masing.
”Saya menyarankan warga yang kategori berat, jika punya dana, perbaiki dulu, reimburse dulu, daripada menunggu-nunggu nanti kondisi rumah lebih rusak lagi,” kata Herman.
Selama proses perbaikan dan pembangunan rumah terdampak gempa, Herman menghadapi berbagai persoalan, termasuk kelalaian dari pihak aplikator dan kontraktor yang meninggalkan pengerjaan sehingga rumah warga menjadi mangkrak. Namun, dengan upaya pendekatan, kini proses tersebut sudah berjalan dengan baik.
Herman juga mengungkapkan, pemerintah pusat dan daerah merelokasi ratusan penyintas ke lokasi hunian tetap (huntap) di tiga tempat. Pembangunan huntap tahap pertama dan kedua telah rampung dan dihuni sekitar 350 kepala keluarga. Relokasi tahap ketiga masih dalam proses pembangunan di kawasan Hutan Kota Cianjur.
Bencana gempa Cianjur pada tahun lalu menelan 650 korban jiwa dan merusak puluhan ribu rumah serta ratusan infrastruktur lainnya, termasuk sekolah, gedung pemerintahan, tempat ibadah, dan fasilitas kesehatan. Herman memperkirakan kerugian materi mencapai Rp 2 triliun.
Untuk memperingati satu tahun pasca gempa, Kabupaten Cianjur menggelar istighosah di Masjid Agung Cianjur yang diikuti oleh 3.000 orang sebagai bentuk refleksi terhadap peristiwa tersebut.