Rabu, 19 November 2025

Murianews, Yogyakarta – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali mengeluarkan awan panas pada Rabu (17/1/2024) pukul 11.00 WIB.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.

Menurut laporan tertulis yang disampaikan melalui akun X @BPPTKG, awan panas guguran tersebut meluncur sejauh 1.400 meter ke arah Kali Bebeng.

Data BPPTKG mencatat amplitudo maksimal awan panas guguran sebesar 13 mm, dengan durasi mencapai 134.72 detik. Angin membawa awan panas ke arah barat daya.

”Sampai dengan saat ini, pihaknya masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III). Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata Agus Budi Santoso.

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi saat ini mencakup guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, melibatkan Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.

Dalam kasus letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Meskipun demikian, BPPTKG terus memantau aktivitas gunung ini dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi terkait keamanan dan penanganan bencana alam.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler