Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Dalam acara Suluk Maleman edisi ke-146 yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia pada Sabtu (17/2/2024) lalu, pesan penting tentang tanggung jawab menebar ilmu dan menyemai welas asih dalam ajaran Islam disampaikan dengan tegas.

Anis Sholeh Ba’asyin penggagas Suluk Maleman menyoroti pentingnya kedudukan orang alim dalam Islam. Menurutnya, orang alim memiliki tanggung jawab tinggi untuk menyebarkan ilmu kepada masyarakat.

Mereka diharapkan tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga berbagai bidang ilmu lainnya. Hal ini, menurutnya, akan membantu dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bermartabat.

Dalam pemikirannya, Anis menekankan tingkatan penguasaan ilmu juga berjenjang. Mulai dari pewaris para Nabi yang memiliki ketercerahan ilmu yang tinggi, hingga masyarakat umum yang juga diharapkan menyebarkan ilmu yang mereka miliki ke lingkungan terdekatnya.

Bagi Anis, mencerdaskan masyarakat adalah salah satu tugas utama setiap mukmin, karena dari masyarakat yang cerdaslah akan lahir negara dan pemerintahan yang cerdas pula.

”Jadi, mencerdaskan masyarakat adalah salah satu tugas penting setiap mukmin. Masyarakat yang cerdas akan membuat komunitas, kumpulan, jamaah yang juga cerdas. Bukan yang sekadar ikut arus, tanpa mampu menentukan arah hidupnya sendiri,” ujar Anis.

Namun, Anis juga menyoroti jika hingga saat ini, idealisme tersebut masih jauh dari kenyataan. Meskipun Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan pentingnya mencerdaskan bangsa dan mewujudkan keadilan, namun realitasnya masih jauh dari harapan. Ia menegaskan, masyarakat yang cerdas akan selalu bersikap kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming atau ancaman.

Dalam konteks ini, peran ulama sangat penting. Mereka harus memosisikan diri sebagai penyebar suara kebenaran yang aktual dan kontekstual. Ulama diharapkan dapat bersikap tegas, hanya berpihak pada kebenaran, dan selalu berada di tengah-tengah untuk memanusiakan manusia.

Dalam pelaksanaannya, Anis mengajak jamaah untuk menjalin sinergi dan saling welas asih satu sama lain, tanpa tercerai-berai karena kepentingan ego atau kelompok. Meskipun cuaca buruk dengan hujan deras menggenangi lokasi acara, hal tersebut tidak menghalangi semangat jamaah untuk hadir dan bertahan hingga akhir acara.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler