534 Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung di Sumedang dan Bandung
Cholis Anwar
Kamis, 22 Februari 2024 11:44:00
Murianews, Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat dampak dahsyat dari bencana alam angin puting beliung yang melanda Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung pada Rabu (21/2/2024) kemarin.
Menurut data yang dirilis, sebanyak 534 bangunan mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga berat akibat bencana tersebut.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, wilayah terdampak di Kabupaten Sumedang berada di kecamatan Jatinangor dan Cimanggung. Sementara di Kabupaten Bandung, terdapat kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi yang juga terkena dampak serupa.
Hadi menyebutkan ada 835 kepala keluarga (KK) di lima kecamatan tersebut juga terdampak oleh puting beliung tersebut. Tim dari BPBD masih terus melakukan asesmen dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak bencana.
”Dari data yang kami himpun, terdapat 413 KK terdampak di Kabupaten Sumedang, sementara di Kabupaten Bandung sebanyak 422 KK. Kami juga terus melakukan pengecekan terkait data jiwa yang terdampak,” ujar Hadi mengutip Detik.com.
Selain itu, lanjut Hadi, terdapat 33 orang mengalami luka-luka akibat tertimpa material saat angin kencang terjadi. Mereka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka dan RSUD Kesehatan Kerja untuk mendapatkan perawatan intensif.
BPBD Jabar turut memberikan bantuan kepada warga terdampak, seperti memberikan terpal dan kebutuhan lainnya.
Hingga saat ini, BPBD telah menyalurkan bantuan berupa 25 lembar terpal serta pemasangan satu unit tenda dari Batalyon 330 dan satu unit dari Kementerian Sosial.
Meski demikian, Hadi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena bencana serupa masih berpotensi terjadi. Dia menjelaskan bahwa angin kencang hingga puting beliung bisa terjadi terutama menjelang puncak musim hujan pada bulan Maret mendatang.
”Pada saat awan hitam mulai muncul, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai dan melakukan upaya-upaya efektif seperti berlindung di tempat yang lebih aman atau berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk mengetahui titik-titik kumpul yang aman,” tegasnya.



