Imbas Perubahan Iklim, Negara Berpotensi Rugi Rp 544 Triliun
Cholis Anwar
Kamis, 22 Februari 2024 16:14:00
Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti potensi kerugian besar yang dihadapi Indonesia akibat dari fenomena perubahan iklim.
Dalam studi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) untuk periode 2020-2024, diperkirakan Indonesia berpotensi merugi hingga Rp 544 triliun.
”Dalam studi ini, Bappenas mencatat bahwa kerugian akibat perubahan iklim bisa mencapai Rp 544 triliun pada periode tahun 2020-2024,” ujar Sri Mulyani melalui unggahan di akun resmi Instagramnya @smindrawati, Kamis (22/2/2024).
Bappenas dalam studinya menyebutkan bahwa kerugian tersebut terbagi menjadi beberapa sektor, di antaranya kerugian pada pesisir dan laut senilai Rp 408 triliun, air senilai Rp 28 triliun, pertanian Rp 78 triliun, serta sektor kesehatan sebesar Rp 31 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama dengan seluruh kementerian dan lembaga (K/L) serta para pemangku kepentingan lainnya terus berupaya mengatasi masalah ini.
Dari sisi fiskal, Kemenkeu telah mengambil berbagai langkah, termasuk melalui penandaan anggaran iklim dalam pelaksanaan belanja negara, pengembangan instrumen sukuk hijau, dan pendirian Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
”BPDLH telah mengelola dana lingkungan hidup sekitar 1,6 miliar dollar AS atau setara Rp 24 triliun hingga 2024, dengan mayoritas dana dialokasikan untuk sektor kehutanan dan lahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengatakan jika Indonesia telah mendapatkan pengakuan dan kompensasi melalui Green Climate Fund (CGF) dan Pembayaran Berbasis Hasil dari upaya Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+).
Selain itu, Indonesia telah menerima pembayaran sebesar 103,8 juta dollar AS sebagai pembayaran kinerja melalui skema Result Base Payment (RBP) periode 2014-2016.
”Mari terus berupaya bersama mengatasi dampak climate change, untuk kelestarian bumi serta keberlangsungan hidup umat manusia,” ajaknya.



