Rabu, 19 November 2025

Murianews, Surabaya – Beredar narasi video viral di media sosial (Medsos) anggota Ansor-Banser Kota Surabaya membubarkan pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Kecamatan Gunung Anyar pada Kamis (22/02/2024).

Bahkan dalam video yang beredar luas tersebut, antara jemaah ustaz Syafiq Riza Basalamah dan Banser-Ansor sempat terjadi cek-cok yang kemudian dilerai oleh sejumlah pihak keamanan.  

Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq mengatakan, narasi dan video yang menyebutkan bahwa Ansor dan Banser membubarkan pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah adalah tidak benar.

Kesepakatan untuk meniadakan pemateri Ustaz Syafiq Riza Basalamah itu adalah kesepakatan bersama, namun pihak panitia yang mengingkari perjanjian tersebut.

Dia mengatakan, pada Kamis (22/02/2024) pagi, GP Ansor Gunung Anyar melakukan musyawarah dengan panitia pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Bahkan pertemuan ini difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar.

Tidak hanya itu, saat musyawarah juga dihadiri oleh Camat, Polsek, Koramil, Takmir Masjid, Yayasan, serta PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Gunung Anyar.

Hasil musyawarah mendapatkan kesepakatan untuk meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah. Namun, yang bersangkutan tetap diperbolehkan untuk menunaikan Salat magrib berjamaah di masjid Masjid Assalam Purimas.

Namun, hingga sore hari, pembuatan meme pembatalan kegiatan tersebut diingkari oleh pihak panitia, bahkan banyak jamaah yang berdatangan. Dalam upaya menjaga kondusifitas, Ansor dan Banser berusaha untuk mengawal kesepakatan sebelumnya.

”Awal keributan terjadi saat menjelang Magrib. Sahabat-sahabat Ansor-Banser yang berada di lokasi ingin masuk dan melaksanakan salat jamaah, namun ditolak dan diusir oleh panitia. Bahkan, terjadi pemukulan seperti yang terlihat dalam video yang beredar,” jelas Rizam Syafiq mengutip NU Online Jatim, Jumat (23/2/2024).

Setelah salat Magrib, panitia melalui speaker masjid mengumumkan bahwa kegiatan pengajian akan tetap dilanjutkan, yang kemudian memicu keributan kedua.

Atas insiden tersebut, melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PC GP Ansor Kota Surabaya, pihaknya telah melaporkan kekerasan yang terjadi ke Polrestabes Surabaya. Hal ini dilakukan karena sejumlah anggota Ansor dan Banser mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.

”Bukti video sudah jelas, pelaku kekerasan awalnya adalah mereka. Kami tidak akan mundur untuk tetap mengawal dakwah Islam yang rahmatan lil alamin, tanpa ujaran-ujaran kebencian,” tegasnya.

Komentar