Menteri PUPR Dorong Penurunan Bunga KPR Non Subsidi
Cholis Anwar
Senin, 4 Maret 2024 08:12:00
Murianews, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyuarakan harapannya agar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan bank-bank lainnya menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah atau KPR non subsidi.
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara perayaan 74th BTN Anniversary Festival 2024 dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada hari Minggu (3/3/2024) kemarin.
Dalam sambutannya, Basuki menegaskan harapan penurunan bunga KPR non subsidi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Ia menekankan, perubahan yang diharapkan tidak hanya terbatas pada logo baru, melainkan juga pada kebijakan yang mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.
”Saya mengharapkan betul BTN dan bank-bank lain juga kalau bisa ke depan, bunga KPR non subsidi harus bisa diturunkan!,” tegas Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono, dikutip dari Detik.com, Senin (4/3/2024).
Bahkan Basuki menyebut jika tidak ada penurunan suku bunga untuk KPR non subsidi, perubahan BTN dianggap omong kosong.
”Kalau nggak diturunkan omong kosong itu perubahan BTN. Setuju nggak? Setuju, itu ada dewan komisaris di sana jadi di-dengerin. Jadi ada branding, tidak hanya perubahan logo. Kami di birokrasi kan birokrasi berdampak,” kata Basuki.
Dalam kesempatan yang sama, BTN meluncurkan logo baru yang mengalami beberapa perubahan signifikan dari logo sebelumnya. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perubahan huruf ”BTN” dari kapital menjadi huruf kecil ”btn”.
”Jadi saya benar-benar ingin BTN memiliki sikap efisien. Huruf besar jadi kecil semua itu berarti memasyarakat, ini bank rumah memasyarakat,” ucap Basuki.
Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekankan peran BTN dalam menuntaskan kebutuhan backlog atau kurangnya pasokan perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 juta rumah.
Ia menyoroti bahwa BTN harus menjadi solusi bagi anak muda dalam memiliki rumah di masa depan.
”Erick Thohir mengatakan tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal itu karena sebanyak 52% penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan dan diperkirakan akan meningkat menjadi 70% pada 2035,” ujar Erick.
Erick Thohir juga menambahkan, pembiayaan 1-1,5 juta rumah ke depan harus menjadi prioritas. Dalam konteks ini, BTN memiliki peran penting dan kapabilitas untuk mencapai target tersebut.
”Tantangan tadi perjuangan, 12,7 juta rumah adalah angka yang harus kita lakukan terus. Saya titipkan juga pada direksi dan komisaris untuk benar-benar membangun ekosistem solutif antara BTN, Perumnas dan pemerintah untuk mulai membangun rumah yang millenial bisa punya rumah,” ungkap Erick Thohir.
Murianews, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyuarakan harapannya agar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan bank-bank lainnya menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah atau KPR non subsidi.
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara perayaan 74th BTN Anniversary Festival 2024 dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada hari Minggu (3/3/2024) kemarin.
Dalam sambutannya, Basuki menegaskan harapan penurunan bunga KPR non subsidi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Ia menekankan, perubahan yang diharapkan tidak hanya terbatas pada logo baru, melainkan juga pada kebijakan yang mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.
”Saya mengharapkan betul BTN dan bank-bank lain juga kalau bisa ke depan, bunga KPR non subsidi harus bisa diturunkan!,” tegas Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono, dikutip dari Detik.com, Senin (4/3/2024).
Bahkan Basuki menyebut jika tidak ada penurunan suku bunga untuk KPR non subsidi, perubahan BTN dianggap omong kosong.
”Kalau nggak diturunkan omong kosong itu perubahan BTN. Setuju nggak? Setuju, itu ada dewan komisaris di sana jadi di-dengerin. Jadi ada branding, tidak hanya perubahan logo. Kami di birokrasi kan birokrasi berdampak,” kata Basuki.
Dalam kesempatan yang sama, BTN meluncurkan logo baru yang mengalami beberapa perubahan signifikan dari logo sebelumnya. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perubahan huruf ”BTN” dari kapital menjadi huruf kecil ”btn”.
”Jadi saya benar-benar ingin BTN memiliki sikap efisien. Huruf besar jadi kecil semua itu berarti memasyarakat, ini bank rumah memasyarakat,” ucap Basuki.
Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekankan peran BTN dalam menuntaskan kebutuhan backlog atau kurangnya pasokan perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 juta rumah.
Ia menyoroti bahwa BTN harus menjadi solusi bagi anak muda dalam memiliki rumah di masa depan.
”Erick Thohir mengatakan tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal itu karena sebanyak 52% penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan dan diperkirakan akan meningkat menjadi 70% pada 2035,” ujar Erick.
Erick Thohir juga menambahkan, pembiayaan 1-1,5 juta rumah ke depan harus menjadi prioritas. Dalam konteks ini, BTN memiliki peran penting dan kapabilitas untuk mencapai target tersebut.
”Tantangan tadi perjuangan, 12,7 juta rumah adalah angka yang harus kita lakukan terus. Saya titipkan juga pada direksi dan komisaris untuk benar-benar membangun ekosistem solutif antara BTN, Perumnas dan pemerintah untuk mulai membangun rumah yang millenial bisa punya rumah,” ungkap Erick Thohir.