Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Penentuan awal puasa Ramadan pada tahun ini berpotensi terjadi perbedaan antara Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Apalagi, Muhammadiyah sudah terlebih dahulu menentukan awal Ramadan, yakni jatuh pada 11 Maret 2024.

Kendati demikian, pemerintah akan tetap menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada tanggal 10 Maret 2024. Sidang ini bertujuan untuk memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, potensi perbedaan penentuan awal Ramadan ini memang hal yang wajar. Yang terpenting, masing-masing organisasi keagamaan harus saling menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi.

”Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” sebut Menag Yaqut sebagaimana dikutip di laman resmi Kemenag, Kamis (7/3/2024).

Menag juga mengingatkan agar umat Islam memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala selama bulan suci Ramadan.

Edaran pengeras suara terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini antaran lain mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

Khusus terkait syiar Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam.

Sementara untuk takbir Idulfitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.

Komentar

Terpopuler