Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Baru-baru ini PT Sepatu Bata memutuskan untuk menutup secara permanen pabriknya yang ada di Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan menjelaskan, penutupan pabrik tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan untuk berfokus lebih pada penjualan ritel (store). Menurutnya, hal ini sebagai respons terhadap persaingan yang semakin ketat di pasar industri sepatu dalam negeri.

”Ini sebenarnya hanya bagian kecil dari keseluruhan bisnis kami. Dengan konsentrasi pada penjualan ritel, kami berharap dapat memperbaiki kinerja bisnis dan penjualan yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Adie dikutip dari Detik.com, Rabu (7/5/2024).

Perusahaan menegaskan, kebijakan ini tidak akan mempengaruhi sumber produk mereka yang masih berasal dari produsen dalam negeri yang telah bekerja sama, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya.

Diharapkan, strategi ini akan mendorong peningkatan penjualan, yang pada gilirannya akan memperkuat produksi di pabrik-pabrik tersebut.

Namun, Kemenperin merespons langkah PT Sepatu Bata Tbk dengan skeptis. Adie menyatakan keputusan tersebut tidak sepenuhnya tepat, mengingat pertumbuhan industri sepatu nasional yang terus berkembang, didukung oleh kebijakan pengendalian impor barang jadi dan jaminan bahan baku.

”Kami berharap, setelah kondisi perusahaan membaik, mereka akan membuka kembali pabriknya di Indonesia dengan kapasitas yang lebih besar,” tambah Adie.

Salah satu alasan penutupan pabrik sepatu bata di Purwakarta adalah inefisiensi produksi dan produk yang tidak memenuhi selera konsumen.

Data menunjukkan penurunan produksi dari 3,5 juta pasang pada tahun 2018 menjadi 1,15 juta pasang pada tahun 2023, sementara jumlah karyawan yang tersisa hanyalah 233 orang.

Meskipun demikian, PT Sepatu Bata Tbk melaporkan perbaikan penjualan melalui toko-toko dalam dua tahun terakhir. Manajemen yakin bahwa fokus pada pengembangan produk dan merek akan memperkuat posisi mereka di pasar.

Adie berharap kebijakan larangan dan pembatasan impor barang konsumsi alas kaki akan melindungi pasar dalam negeri dan mendorong pertumbuhan penjualan produk lokal. Ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan ekspor dari hasil produksi dalam negeri dan mendukung rantai pasok global merek Bata.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler