Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyiapkan 335 unit rumah baru untuk korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).

Namun, rumah tersebut tidak dibuat sesuai dengan bentuk rumah milik warga setempat, melainkan dibuat secara instan sederhana sehat atau Risha. Rumah ini disiapkan BNPB yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, rumah Risha adalah salah satu rumah berdesain bangunan tahan terhadap bencana yang secara umum seperti gempa bumi.

”Oleh karena itu, BNPB menilai keberadaannya ideal untuk ditempati oleh warga terdampak di Sumbar yang rawan bencana,” ungkap Abdul Muhari, dikutip dari Antara, Rabu (22/5/2024).

Dia juga mengatakan jika Presiden telah menyerahkan secara simbolis rumah Risha tersebut kepada warga yang terdampak bencana.

Sementara ratusan unit rumah Risha tersebut nantinya akan didirikan di atas lahan yang sudah disiapkan oleh pemerintah kabupaten Agama seluas 100 hektare. Tidak hanya itu, di Kabupaten Tanah Datar juga disediakan lahan seluas 10 hektare.

”Tapi proses pendataan masih terus berlangsung. Sejauh ini di Kabupaten Agam sudah ada 100 kepala keluarga yang menyatakan siap untuk direlokasi menempati rumah yang disiapkan itu,” kata dia.

Menurutnya, opsi untuk menempati rumah Risha tersebut dikhususkan bagi warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marap pada Sabtu (11/5/2024) lalu.

Alasan utama untuk memberikan rumah Risha tersebut adalah atas dasar keselamatan warga dan pemenuhan tempat tinggal yang layak. Sehingga, apabila terjadi bencana, rumah tersebut masih bisa bertahan dan bisa untuk berteduh warga.

Tak hanya itu, ia memaparkan, pemerintah menyepakati untuk membangun sebanyak 56 unit Sabo Dam pada aliran sungai berhulu di Gunung Marapi, pengerjaan nya dimulai tahun ini.

Sabo Dam merupakan infrastruktur bendungan yang mampu menahan material vulkanik Gunung Marapi tidak mengalir ke hilir arah permukiman penduduk, sehingga dapat mengurangi potensi bahaya bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler