Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan target ambisius pemerintah untuk mengembangkan sebanyak 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.

Dari target tersebut, diharapkan terjadi penghematan energi sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.

”Target tersebut merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan ekosistemnya, selain itu juga untuk akselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahjana, dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2024).

Agus menekankan komitmen Indonesia dalam mengembangkan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Indonesia memiliki potensi nikel yang besar untuk mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.

”Saat ini, pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah ada. Proyek-proyek berikutnya yang perlu dilaksanakan dan dipromosikan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai, mengingat industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada,” jelasnya.

Di Indonesia, terdapat sembilan perusahaan pengolah bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat, yang merupakan salah satu material dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Empat perusahaan sudah beroperasi, tiga dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam studi kelayakan.

”Industri baterai kendaraan listrik roda empat di Karawang telah beroperasi dengan kapasitas 10 GWh pada bulan ini,” tambah Agus.

Agar ekosistem kendaraan listrik dapat berjalan dengan baik, Agus menyebut infrastruktur pengisian daya perlu diperkuat.

Pada April 2024, jumlah total stasiun pengisian daya yang tersedia sudah mencapai 1.566 unit, sementara unit baterai swap sebanyak 1.772 unit. Pemerintah menargetkan akan menambah hingga 48.118 unit stasiun pengisian daya dan 196.179 unit stasiun swap pada tahun 2030.

Komentar